Literasi News - Meskipun pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, pemerintah akan mulai melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka bagi siswa di sekolah.
Rencananya pembelajaran tatap muka di sekolah ini akan mulai kembali dilaksanakan pada bulan Juli 2021 mendatang.
Menanggapi hal ini, Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar berhati-hati terkait dengan kebijakan pembelajaran tatap muka ini.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Mengklaim Selama PPKM Mikro Sudah Terbentuk 7.664 Posko di 15 Provinsi
Baca Juga: Zaskia Sungkar dan Irwansyah Berbagi Cerita Kelahiran dan Pemberian Nama Anak Pertamanya
Menurutnya keselamatan siswa, guru, dan tenaga kependidikan adalah prinsip utama yang harus selalu diperhatikan.
"Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga pendidik sehingga perlu keseimbangan antara aspek keselamatan dan pembelajaran siswa," kata Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta Kamis, 1 Maret 2021 dikutip Literasinews.com dari Antara.
Kendati pembelajaran tatap muka akan dibuka kembali, opsi pembelajaran jarak jauh masih berjalan jika orang tua masih merasa khawatir akan keselamatan anaknya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2021, Seri Kedua Doha 2-5 April 2021 di Losail Qatar Live di Trans7
Baca Juga: 1.062 Polsek di 34 Polda Tak Bisa Lakukan Penyidikan, Hanya Pelihara Kamtibmas
Selain itu ia juga mengingatkan agar Kemendikbud bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dengan baik atas keputusan tersebut.
"Pastikan semua sekolah dan orang tua tahu dan paham bahwa anak-anak tetap bisa menggunakan metode pembelajaran jarak jauh jika orang tua menginginkan. Jangan sampai apa yang sudah diputuskan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan," paparnya.
Baca Juga: Renungan Jumat : Bersandarlah Kepada Allah SWT, Jangan Pada Amal yang Kita Lakukan
Sebelumnya diketahui bahwa Kemendikbud telah melakukan rapat kerja bersama DPR RI untuk membuat kebijakan terkait pembukaan kembali pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran tatap muka bulan Juli 2021 akan dilaksanakan secara terbatas, sebelum nantinya dilakukan evaluasi untuk memastikan benar-benar aman.***