Literasi News - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan diserang oleh seorang perempuan terduga teroris pada Rabu, 31 Maret 2021.
Penyerangan ini akhirnya bisa dikendalikan setelah petugas kepolisian yang berjaga dilokasi kejadian dapat melumpuhkan pelaku teror yang meresahkan itu.
Aksi teror di Mabes Polri itu tidak berselang lama dari bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasaar beberapa waktu lalu yang mengkibatkan 14 orang jemaat menjadi korban ledakan bom ini.
Baca Juga: Kantor Desa Sukaluyu Cianjur Dibobol Maling, Barang Elektronik Termasuk Kamera CCTV Raib
Baca Juga: Empat Terdakwa Kasus Narkoba Divonis 16 Tahun dan Denda Rp1 Miliar
Baca Juga: CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Kini Dua Bagian Kotak Hitam Sudah Lengkap
Atas peristiwa teror ini Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai tindakan teror ini adalah bentuk simbol tantangan dan perang terbuka bagi Negara Kesatuan Indonesia (NKRI).
"Melihat peristiwa hari ini, dan beberapa kejadian ke belakang, jelas ini adalah simbol tantangan dan perang terbuka teroris untuk NKRI," kata Ahmad Sahroni di Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021 dikutip Literasinews.com dari Antara.
Sahroni menegaskan penyerangan teroris ke Kepolisian di Mabes Polri adalah bukanlah hal yang remeh ini membuktikan bahwa mereka tidak main-main dalam menjalankan aksinya teror ini.