Baca Juga: Mimpi Basah Pada Siang Hari di Bulan Suci Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?
Penulis Tafsir Al-Misbah itu menerangkan, kisah di dalam Al-Qur’an menjelaskan kejadian masa lalu di mana terdapat pelajaran di sana.
Dalam setiap kisah seharusnya ada sesuatu yang bisa ditangkap untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.
Di dalam Al-Qur’an mengisahkan para nabi dan tokoh-tokoh baik yang durhaka seperti Qorun, Fir'aun, maupun tokoh-tokoh non-nabi yang taat kepada Tuhan seperti Dzulkarnain.
“Ada pula kisah tentang perempuan yaitu Maryam, dan lain-lain. Pada umumnya para ulama berkata bahwa kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah benar-benar terjadi,”
jelasnya.
Prof Quraish menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab ilmiyah tapi kitab dakwah, sehingga bisa jadi pengulangan kisah-kisah di dalamnya karena yang dihadapi adalah orang lain. Atau bisa jadi orang yang sama tapi belum mantap pemahamannya.
“Sehingga perlu digarisbawahi jika ada pengulangan di dalam Al-Qur’an, maka ada sesuatu yang berbeda dan baru. Meskipun kisahnya sama tapi ada sisi-sisi yang berbeda,” terangnya.
Sehingga menurutnya kisah-kisah di dalam Al-Qur’an adalah peristiwa yang bisa diambil pelajaran dan dapat dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari saat ini***