Literasi News- Dengan aktivitas yang begitu luar biasa puasa saat bulan Ramadhan. Kita tentu mungkin pernah lupa niat berpuasa pada malam hari.
Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. keberadaan bulan Ramadhan juga disebut sebagai bulan Al-Qur’an.
Bukan hanya karena diturunkan Alquran di bulan Ramadhan juga pada Bulan Ramadhan pula biasanya umat Islam lebih ramai dan lebih sering membaca Al-Qur’an.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Satu Bulan Penuh: Lengkap Teks Arab, Arab Latin dan Terjemahnya
Seperti dilansir literasinews.com dari laman resmi NU. Puasa Ramadhan merupakan kewajiban setiap muslim yang telah mencukupi syarat dan rukun. Sahnya puasa Ramadhan tidak terlepas dari adanya niat malam hari dari tenggelamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar, sebagai rukun pertama.
Keterangan ini sebagaimana hadis Nabi saw: "Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya,'(HR. Abu Daud, at Tirmidzi, an Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad
Berdasarkan dari hadis tersebut, sangat jelas bahwa orang yang tidak niat puasa fardlu di malam harinya, maka puasanya tidak sah. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang lupa berniat di malam harinya, tetapi dia makan sahur, apakah dengan makan sahur tersebut sudah mewakili niatnya yang tak terbersitkan di dalam hati?
Al Alim al Allamah Asy Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari, murid imam ahli fiqh, Ibnu Hajar al Haitami dalam kitab Fathul Mu’in telah membahas permasalahan ini. Ia mengatakan: “Makan sahur tidak cukup sebagai pengganti niat, meskipun ia makan sahur bermaksud agar kuat melaksanakan puasa.