Network
Dari Jabir, beliau berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW berkata bahwa dalam setiap malam terdapat satu waktu yang tidak ada hamba muslim berbetulan dengan nya dimana ia meminta kebaikan kepada Allah SWT melainkan Allah SWT mengabulkan permintaannya, dan hal tersebut pada setiap malam," (HR. Imam Muslim).
Selain itu, banyak juga dalil-dalil khusus yang menunjukan kelebihan malam Nisfu Syaban walaupun sebagian hadits tersebut dha'if, namun sebagiannya juga dianggap shahih oleh Imam Ibnu Hibban, dan sebagian lainnya dikuatkan dengan adanya periwayatan pada thariq-thariq yang lain yang berfungsi sebagai muttabi' dan syawahid sehingga beberapa hadits tersebut naik derajatnya menjadi hasan.
Baca Juga: 8 Amalan Sunnah Sebelum Berangkat Sholat Jumat, Memakai Pakaian Bersih dan Wangi-wangian
Lagipula, hadits dha'if boleh diamalkan untuk fadhail- a'mal dengan catatan tidak terlalu dha'if. Bahkan Imam Al-Ramli mengatakan bahwa Imam Al-Nawawi dalam beberapa karangan beliau menceritakan tentang adanya ijma' ulama tentang kebolehan beramal dengan hadits dha'if pada permasalahan fadhail-a'mal (keutamaan beramal).
Selanjutnya, Imam Husain Muhammad 'Ali Makhlul al-'Adawy mengatakan bahwa hadits-hadits tentang kelebihan malam Nisfu Syaban serta kelebihan menghidupkan malam tersebut merupakan hadits yang boleh di amalkan pada fadhail- a'mal.
Baca Juga: Pengertian Investasi Adalah: Berikut Definisi, Jenis, dan Tujuannya
Diantara dalil-dalil khusus tersebut antara lain : Hadits riwayat Imam Al-Thabrani dan Imam Ibnu Hibban:
يطلع الله إلى جميع خلقه ليلة النصف من شعبان ويغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن [15] رواه الطبراني وابن حبان في صحيحه)
Artinya: "Allah SWT memandang sekalian makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban dan Allah SWT mengampuni sekalian makhluknya kecuali yang musyrik dan yang memiliki dendam,".***
