Teks Khutbah Jumat Tema Nisfu Syaban Momentum Meningkatkan Amal Ibadah

- 3 Maret 2023, 08:24 WIB
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat: Nisfu Syaban, Momentum Meningkatkan Amal Ibadah.
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat: Nisfu Syaban, Momentum Meningkatkan Amal Ibadah. /Pexels/

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Ad-Dzariyat: 56)

Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah dilakukan bisa dilakukan maksimal dengan memanfaatkan momentum-momentum istimewa yang ada di setiap waktu dalam perjalanan hidup kita.

Di antaranya adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu spesial dan penuh keberkahan seperti yang ada pada bulan Sya’ban ini yakni Nisfu Sya’ban. Oleh karena itu, jamaah Jumat rahimakumullah, Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kita semua untuk menjadikan Nisfu Sya’ban sebagai momentum

peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah karena Nisfu Sya’ban adalah waktu yang istimewa. Keistimewaan ini banyak disebutkan dalam hadits Rasulullah saw di antaranya dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah:

"Ketika malam Nisfu Sya'ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari.

Kemudian Dia berfirman, 'Ingatlah orang yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada-Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, hingga fajar tiba.'”

Untuk menjadikan ibadah kita berkualitas dan berkuantitas khususnya pada bulan Sya’ban ini, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan. Di antaranya adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap Allah swt. Jika kita bisa tanamkan ini dalam hati kita, maka kita akan menyadari bahwa menjalankan amal ibadah bukanlah sekadar menggugurkan kewajiban.

Namun lebih dari itu menjadi sebuah kebutuhan. Dengan rasa cinta ini, maka dalam menjalankan ibadah, kita bisa melakukannya dengan tulus dan ikhlas karena Allah. Hal ini selaras dengan sebuah ayat Al-Qur’an surat Al-An’am 162 dan 163:

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. لَا شَرِيْكَ لَهٗۚ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang pertama dalam kelompok orang muslim.”

Halaman:

Editor: Abdul Rokib

Sumber: NU Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x