Sejarah dan Tujuan GP Ansor, Banom NU yang Didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah

- 25 Februari 2023, 07:31 WIB
Sejarah dan Tujuan GP Ansor, Banom NU yang Didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah
Sejarah dan Tujuan GP Ansor, Banom NU yang Didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah /Ansor.my.id

Literasi News – Saat ini nama organisasi GP Ansor menjadi topik yang hangat dibicarakan publik setelah insiden dugaan penganiayaan anak pejabat terhadap putra pengurus GP Ansor mencuat ke permukaan.

Kasus penganiayaan terhadap putra pengurus GP Ansor ini pun menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.

Tak hanya itu, sorotan juga datang dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor.

Baca Juga: Universitas Prasetiya Mulya Drop Out Mario Dandy Atas Kasus Penganiayaan, Berikut Isi Lengkap Surat DO

Lalu apa itu GP Ansor? Simak ulasan mengenai sejarah dan tujuan organisasi GP Ansor selengkapnya.

GP Ansor atau Gerakan Pemuda Ansor adalah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan yang berwatak kerakyatan, yang juga merupakan badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU).

GP Ansor didirikan oleh salah satu pendiri NU, yaitu KH. Abdul Wahab Hasbullah, pada tahun 1924 dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air).

Menjadi cikal bakal GP Ansor, organisasi Syubbanul Wathan dalam perjalanannya sempat beberapa kali berganti nama, mulai dari Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), hingga Anshoru Nahdlatul Ulama (ANO).

Baca Juga: Twibbon Peringatan Harlah IPNU 2023 ke-69 Desain Terbaru Cocok untuk Pelajar

Kendati kental dengan nuansa NU, hubungan ANO dan NU pada awalnya masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh dan belum menjadi bagian NU secara formal dan struktur organisasi.

Masuknya ANO menjadi bagian dari NU secara formal baru direalisasikan pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi pada 24 April 1934, sebagai Departemen Pemuda NU.

Pada perkembangannya, dari “rahim” ANO ini juga kemudian lahir Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) atau yang kini dikenal sebagai Banser (Barisan Serbaguna).

Sebagaimana tujuan NU dan banom di dalamnya, tujuan GP Ansor didirikan juga adalah untuk memperjuangkan dan membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).

Aswaja sendiri merupakan paham yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, Hadits, Ijma, dan Qiyas.

Dalam bidang fiqih, paham Aswaja menganut pada empat mazhab yang empat, yaitu Imam Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali.

Baca Juga: Ini Alasan Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo Dicopot Sri Mulyani dari Kemenkeu

Sedangkan secara akidah mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi.

Terakhir mengikuti Imam Junaid Al-Baghdadi dan Imam Abu Hamid Al-Ghazali dalam bidang tasawuf.

Dalam ajaran Aswaja ini juga lah terkandung konsep tentang tawasuth (moderat), tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar.

Hal ini kemudian termaktub dalam tiga poin tujuan GP Ansor sebagai berikut:

1) Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih.

2) Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan menempuh manhaj salah satu madzhab empat di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT.***

Editor: Abdul Rokib

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah