Network
Literasi News - Ibadah dalam islam adalah sebuah sekolah, diklat, training dengan tujuan agat manusia bisa mencapai derajat tertinggi, sebuah keluarga dan sebuah bangsa yakni derajat taqwa (2: 21).
Derajat taqwa adalah derajat, dimana manusia tampil di dunia sebagai sosok yang sempurna paripurna.
Dengan dasar imannya, dia tidak memberi kemadorotan dan kesulitan bagi diri maupun lingkungannya, tapi bisa memberi manfaat barokah dan faedah bagi lingkungan serta masyarakat sekitarnya, sesuai misi seorang muslim, Yakni rahmatan lil alaminnn, pemberi rahmat manfaat dan faedah bagi semesta alam (21:107).
Baca Juga: Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia
Kita sangat berbahagia dengan selesainya ramadhan, diakhiri dengan Idul fitri yang disebut sebagai hari kemenangan.
Menang disini dalam arti sebenarnya adalah mencapai dan meraih tujuan hasil diklat selama ramadhan, yakni menjadi orang, keluarga dan bangsa taqwa.
Apakah taqwa itu hanya diperlukan selama ramadhan saja? Tidak, sama sekali tidak. Taqwa justru harus dibawa dan diamalkan dalam perjalanan hidup, orang per orang, keluarga per keluarga dan bangsa per bangsa dalam kehidupan pasca ramadan.
Persis seperti seseorang yang baru selesai dari sebuah training atau sekolah, dia harus mengamalkan ilmunya dalam pekerjaan dan tugas selanjutnya pasca trarining.
Dengan training dan sekolah taqwa ini, seorang manusia bisa menjadi insan kamil (manusia sempurna), menjadi keluarga idaman yakni keluarga Sakinah mawaddah wa rahmah, kemudian menjadi ummat terbaik yakni khoiru ummat dan menjadi bangsa dan negara terbaik 'Baldatun toyyibatun wa robbun ghofur'.
