Sepuluh Sunah Wudhu Dalam Kitab Taqrib

- 21 Januari 2021, 21:08 WIB
SISWA berwudhu di masjid di dalam pondok pesantren Daarul Ikhlas, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa, 16 Juli 2019. Pesantren akhirnya teraliri air setelah sempat megalami kekeringan akibat kemarau.*/TOMMI ANDRYANDY/PR
SISWA berwudhu di masjid di dalam pondok pesantren Daarul Ikhlas, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa, 16 Juli 2019. Pesantren akhirnya teraliri air setelah sempat megalami kekeringan akibat kemarau.*/TOMMI ANDRYANDY/PR /

Literasi News - Sunnah merupakan penyempurna dari fardhu, keutamaan dan pahalanya begitu besar. Oleh karena itu sebaiknya kita melaksanakan sunah tersebut. Di dalam kitab Taqrib sunah wudhu itu ada sepuluh yaitu :

1. Membaca basmalah di awal wudhu
Paling tidak membaca " Bismillah" . Paling lengkap membaca " Bismillahir rahmanir rahiim" jika tidak membacanya diawal wudhu, maka bacalah ditengah- tengah wudhu. Jika sudah selesai, tidak perlu membacanya lagi.

2. Membasuh dua telapak tangan sampai pergelangan tangan sebelum berkumur.
Dianjurkan membasuh keduanya sebanyak tiga kali jika bimbang tentang kesuciannya, sebelum dimasukan ke bejana tempat air yang airnya tidak ada dua kulah.

Baca Juga: Jangan Jadi Obyek Kepentingan Politik, Ketua Komisi X: Pendidikan Harus Jadi Visi Negara

Jika belum membasuhnya, maka makruh memasukkan tangan kedalam bejana. Namun jika yakin kedua telapak tangan suci, maka tidak makruh langsung memasukkannya ke bejana.

3. Berkumur sebelum membasuh dua telapak tangan.
Kalau sekedar mendapat sunnah, maka cukup memasukkan air kedalam mulut, baik ia mengkumurkan air tadi atau tidak. Jika ingin sunnah yang lengkap, maka mengeluarkannya dari mulut.

Dan sunah pula memasukkan air kedalam hidung setelah berkumur. Memasukkan air kedalam hidung, baik menghirupnya hingga terasa sampai ke rongga hidung atau tidak, sudah mendapat pahala sunat. Namun jika ingin pahala lengkap, maka keluarkan lagi air dari hidung.

Baca Juga: Catat, Ini Jadwal dan Syarat Pencairan Dana Taperum Bagi PNS yang Pensiun Januari 2021

Demikian juga dianjurkan untuk berkumur dan memasukkan air ke hidung secara bersamaan dengan tiga kali cidukan, setiap cidukan digunakan berkumur sekaligus memasukkan air kedalam hidung. Cara itu lebih baik daripada melakukannya secara terpisah- pisah.

4. Mengusap kepala secara keseluruhan.
Usapan dilakukan merata ke seluruh kepala. Kalau mengusap sebagian kepala, itu termasuk fardhu. Jika tidak ingin melepas surban atau sejenisnya dari kepala, maka cukup mengusapnya.

5. Mengusap dua telinga secara keseluruhan
baik luar maupun dalam dengan air yang baru.
Maksudnya bukan air yang digunakan mengusap kepala.

Baca Juga: Sedekah Selain Menolak Musibah Dan Penyakit Juga Memiliki Sepuluh Keutamaan

Sunnahnya mengusap kedua telinga adalah memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, lalu menggerakkannya ke lipatan- lipatan.
Kemudian menggerakkan kedua ibu jari ke bagian luar dua telinga. Setelah itu menempelkan kedua telapak tangan yang basah ke kedua telinga.

6. Menyela-nyela jenggot yang tebal bagi laki- laki. Kalau jenggot laki - laki yang tipis atau jenggot milik wanita, itu wajib disela- sela. Caranya dengan memasukkan tangan dari bagian bawah jenggot itu sendiri.

7. Menyela-nyela jari kedua tangan dan kaki jika air sudah bisa mencapai sela- sela itu sunah. Jika air tidak bisa mencapainya kecuali dengan menyela-nyela, maka menyela-nyela itu hukumnya wajib.

Baca Juga: Wudhu Batal Dalam Kitab Fathul Qorib Karena Lima Hal Ini

Cara melakukan sunah ini adalah menjalinkan kedua tangan. Sedangkan untuk kedua kaki, caranya memasukkan jari kelingking tangan kiri. Masukkan jari tersebut ke kelingking kaki kanan dan akhiri dengan kelingking kaki kiri.

8. Mendahulukan tangan maupun kaki yang kanan dari pada yang kiri.
Untuk bagian dari badan yang mudah dibasuh sekaligus, seperti pipi tidak perlu mendahulukan bagian kanan.

9. Melakukan masing- masing basuhan dan usapan tiga kali.
10. Berturut - turut.
Maksudnya berturut- turut adalah antara dua anggota badan tidak ada tenggang waktu lama. Dibasuh atau diusap setelah anggota badan yang lain.

Baca Juga: Pertamina Klaim Penjualan BBM Jenis Premium Alami Penurunan

Jika melakukan basuhan atau usapan tiga kali, maka yang jadi patokan adalah usapan dan basuhan terakhir. Sunnah berturut - turut itu berlaku untuk orang yang normal.*** (Ajengan Rodin Abdulah)

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x