Mencicipi Makanan Saat Puasa Ramadhan Bagaimana Hukumnya? Ini Jawaban Lengkap dari Ulama

29 Maret 2023, 14:31 WIB
Mencicipi Makanan Saat Puasa Ramadhan Bagaimana Hukumnya? Ini Jawaban Lengkap dari Ulama./pixabay/ifd_Photography /

Literasi News- Khususnya kaum ibu yang berjibaku di dapur seolah wajib hukumnya mencicipi sebelum disuguhkan sebagai menu buka puasa.

 

Karena dikhawatirkan masakanaya kurang asin ataupun terlalu asin. Karena takut suami atau anak-anak nantinya makan dengan rasa yang kurang enak.

Maka muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya mencicipi makanan bagi mereka yang berpuasa? Apakah tidak membatalkan puasa? Sampai mana batasannya?

Baca Juga: Hukum Melaksanakan Kewajiban Berpuasa Ramadhan Tapi Meninggalkan Sholat Wajib 5 Waktu

Dilansir literasinews.com dari laman NU Jatim.Jika mengacu pada perkataan Ibnu Abbas di bawah ini, maka boleh untuk mencicipi makanan dalam keadaan berpuasa:

عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ، قالَ: لا بَأْسَ أنْ يَذُوقَ الخَلَّ أوِ الشَّيْءَ، ما لَمْ يَدْخُلْ حَلْقَهُ وهُوَ صائِمٌ

Artinya: Diriwayatkan dari Ibn Abbas, ia berkata, tidak masalah apabila seseorang yang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu selama tidak masuk kerongkongan/memakan.
(Musannaf Ibn Abi Syaibah, juz 2, halaman: 304)

Hukum Mencicipi Makanan, Makruh

 

Syekh Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawi dalam kitabnya Hasyiyatusy Syarqawi ‘ala Tuhfatith Thullab menyebutkan:

وذوق طعام خوف الوصول إلى حلقه أى تعاطيه لغلبة شهوته ومحل الكراهة إن لم تكن له حاجة ، أما الطباخ رجلا كان أو امرأة ومن له صغير يعلله فلا يكره في حقهما ذلك قاله الزيادي

Artinya: Di antara sejumlah makruh dalam berpuasa ialah mencicipi makanan karena dikhawatirkan akan mengantarkannya sampai ke tenggorokan. Dengan kata lain, khawatir terlanjur tertelan masuk, lantaran sangat dominannya syahwat (untuk makan).

Kemakruhan itu sebenarnya terletak pada tidak adanya hajat tertentu dari orang yang mencicipi makanan itu. Beda hukumnya bila tukang masak dan orang yang masak untuk menyuapi anak kecilnya yang sedang sakit, maka mencicipi makanan tidaklah makruh.Demikian penuturan Az-Zayadi.

Tapi bagaimana caranya agar tidak terlanjur memakannya? Caranya bisa dengan meletakkan makanan di ujung lidahnya, dirasakan sebentar, kemudian dikeluarkan/diludahkan tanpa ada yang ditelan sedikit pun.

Dengan demikian. Kesimpulannya mencicipi makanan hukumnya makruh bagi mereka yang tidak memiliki kepentingan. Tidak makruh bagi tukang masak yang memiliki kepentingan untuk disuguhkan sebagai jamuan berbuka puasa, atau orang yang memasakkan anak kecilnya yang sedang sakit. Wallahu a'lam.***

Editor: Abdul Rokib

Tags

Terkini

Terpopuler