Literasi News - Bagi seorang mu'min perjuangan dalam melaksanakan ibadah atau pengabdian kepada Allah SWT tidaklah cukup ketika kita selesai melaksanakan suatu ibadah ritual tertentu. Dia tidak akan bangga dengan telah selesainya pelaksanaan suatu ibadah.
Sebab ujian paling berat dalam suatu ibadah adalah setelah ibadah tersebut selesai dilaksanakan, yaitu dampak peningkatan keimanan kepada Allah SWT. Itu terwujud dalam bentuk meningkatnya keyakinan kepada-Nya dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dalam surat Al Baqarah ayat 200, Allah SWT mengingatkan agar ketika kita selesai melaksanakan suatu ibadah harus ada peningkatan dalam mengingat Allah SWT dibanding dengan sebelumnya.
Baca Juga: Siaran Langsung Final Liga Champion 2021, Duel Manchester City vs Chelsea Live di SCTV
Dalam surat al Ma'un secara gamblang Allah SWT menjelaskan kriteria pendusta agama, yaitu orang-orang yang ketika selesai melaksanakan suatu ibadah namun tidak ada dampak pada perubahan perilaku, yaitu tidak adanya kepekaan dan kepedulian sosial kepada orang-orang yang memerlukan uluran tangannya.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda dalam suatu hadits banyak orang yang shaumnya hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja ketika shaumnya tidak berdampak pada kecerdasan emosi dan meninggalkan aktifitas yang tidak ada manfaatnya.
Itu semua menunjukkan bahwa beragam ibadah yang kita lakukan, namun ujung semua ibadah tersebut bermuara pada tujuan yang sama yaitu peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT.
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 21)