Viral! Video Menuding Penangkapan Edhy Prabowo untuk Memuluskan JK-Anies di Pilpres 2024

- 5 Desember 2020, 18:42 WIB
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 dituding ada di balik penangkapan Edhy Prabowo
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 dituding ada di balik penangkapan Edhy Prabowo /Humas PMI Pusat/
Literasi News - Pada Sabtu, 5 Desember 2020, publik dikejutkan dengan beredarnya sebuah video berdurasi 1 menit 58 detik. Video itu menyebar di sejumlah media sosial.
 
Dalam video itu, ada rekaman suara diduga suara Danny Pomanto yang juga calon Wali Kota Makassar pada Pilkada Serentak 2020. Isinya, menuding bahwa Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 itu adalah otak di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kasus korupsi impor benih lobster.
 
Video itu awalnya menampilkan wajah Danny Pomanto. Baru kemudian muncul suara yang seseorang Danny. Selain JK, sejumlah nama besar lainnya juga disebut-sebut antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan hingga Habib Rizieq Shihab.
 
 
Begini penggalan obrolannya : "Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap, itu berarti JK (Jusuf Kalla). JK-Anies, tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah menyerang Prabowo. Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik. Kemudian mengalihkan soal Habib Rizieq. Habib Rizieq ini mau digeser".
 
Pembicaraan lainnya mengungkapkan bahwa penangkapan Edhy Prabowo merupakan permainan JK. Karena, yang paling diuntungkan dalam OTT terhadap Edhy Prabowo adalah JK. "Coba kita lihat siapa yang paling diuntungkan dengan ditangkapnya Edhy Prabowo? JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo lagi kan?"
 
Lalu, disambung pembicaraan lain bahwa penangkapan Edhy Prabowo adalah upaya untuk memicu gesekan antara Jokowi dan Prabowo. Kondisi itu akan menguntungkan JK-Anies Baswedan yang diisukan bakal maju dalam Pilpres 2024.
 
 
"Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden toh? Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Dia mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi, kalau kita hafal apa yang dia mau main ini".
 
Menyikapi hal itu, juru bicara Jusuf Kalla, Husein Abdullah mengatakan bahwa KPK perlu melakukan klarifikasi atas tudingan Danny Pomanto yang mengatakan bahwa JK adalah otak di balik ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo.
 
 "Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto sehingga tega-teganya memfitnah seperti itu? Danny seperti tidak punya lagi sopan santun sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan," ujar Husain, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu 5 Desember 2020, seperti dikutip dari Antara.
 
Baca Juga: KPID Jabar di Bawah Komando Adiyana Slamet Mengajak Lembaga Penyiaran Turut Wujudkan Jabar Juara
 
Husain pun menyinggung soal falsafah orang Bugis-Makassar terkait adat dan istiadat dalam menghormati orang tua. "Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti itu karena secara budaya dan agama tahu risikonya bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," tuturnya.
 
Selama ini, menurut Husain, apalagi setelah tak lagi menjabat wakil presiden, JK lebih banyak sibuk dengan aktivitas sosial. Untuk urusan mengusik orang lain, termasuk Danny Pomanto, adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
 
Baca Juga: KPID Jabar di Bawah Komando Adiyana Slamet Mengajak Lembaga Penyiaran Turut Wujudkan Jabar Juara
 
Atas kejadian itu, Husain menegaskan bahwa Danny Pomanto bakal berhadapan dengan hukum. "Danny tentu akan berhadapan dengan hukum. Apalagi, melibatkan KPK sehingga KPK pun perlu mengklarifikasi dan membersihkan dirinya dari tuduhan Danny Pomanto," tegasnya.
 
Bagi Husain, masalah yang dimunculkan Danny menyangkut fitnah kepada JK juga sangat merendahkan KPK yang prestasinya menangkap Menteri KKP.
"Danny telah mencederai kerja keras KPK. Yang tidak kalah bahayanya, Danny telah mengadu domba tokoh-tokoh nasional. Yang bisa berdampak buruk terhadap hubungan hubungan antarelite yang selama ini berjalan baik," ujarnya.
 
Ia pun meminta KPK memanggil Danny Pomanto untuk mengklarifikasi fitnahan tersebut. ***
 
 

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x