Sementara itu Nandang Gumelar Wahyudi dalam catatan kuratorialnya menyebutkan penciptaan sebuah karya seni seringkali memiliki keterkaitan dengan suatu tempat dimana seorang kreator tinggal. Dengan cara dan sifat yang beragam, dari tempat itu banyak hal mengemuka menjadi sebuah daya tersendiri yang berpotensi memunculkan banyak gagasan kreatif.
Makna tempat pada pameran betajuk LOCUS ini, tidak saja mengacu pada ruang geografis secara fisik melainkan juga budaya, adat istiadat yang hidup dan tumbuh di dalamnya. Pengaruhnya bisa saja bersifat romantik, ideologis bahkan politis.
Baca Juga: Rp5,7 Triliun Bantuan Pemulihan Ekonomi untuk Pendidikan Agama
Pameran bertajuk LOCUS ini, lanjutnya, mencoba merangkum sebagian karya yang memiliki irisan pijakan penciptaan seni dalam pemahaman tradisi yang terbuka dengan pendekatan sederhana. Tempat menjadi rujukan awal bagi lahirnya beragam gagasan seni yang menstimuli terwujudnya karya seni rupa.
"Semoga bukan hal yang terlalu mengada-ada jika hal ini dilakukan sebagai upaya menyuguhkan studi kasus dengan harapan mampu membuka jalan bagi sebuah riset kecil, kemudian diwacanakan sebagai seni rupa Nusantara," katanya.***