Sebelum Melangkah ke UNESCO, BPNB Jabar Dorong Karinding Jadi Warisan Budaya Nasional

- 11 September 2020, 19:50 WIB
Konser musik karinding dalam Karinding's Day Out 2020, di kantor BPNB Jawa Barat, Jumat 11 September 2020 (foto: Dok BPNB Jabar)
Konser musik karinding dalam Karinding's Day Out 2020, di kantor BPNB Jawa Barat, Jumat 11 September 2020 (foto: Dok BPNB Jabar) /

LiterasiNews, Bandung - Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat, Jumhari mengatakan, pihaknya mendukung usulan musik tradisi Sunda karinding menjadi warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO. Namun sebelum melangkah ke UNESCO, karinding akan diusulkan terlebih dahulu menjadi warisan budaya nasional.

"Insyaalloh nanti, yang paling penting sejauh mana mata budaya tersebut adalah keberlanjutannya bagi masyarakat yang berkepentingan langsung dengan keberadaan karinding seperti halnya angklung," ujar Jumhari dalam kegiatan Karinding's Day Out 2020, di kantor BPNB Jawa Barat, Jalan Cinambo 136 Kota Bandung, Jumat, 11 September 2020.

Baca Juga: Syaiful Huda: Karinding Relevan untuk Pendidikan Karakter Anak Muda Indonesia

Lalu, untuk mencapai pengukuhan status warisan budaya dunia tak benda itu, kata Jumhari, bagaimana karinding bukan hanya berkait dengan kesenian saja, tetapi juga ekonomi dan kesejahteraan masyarakat luas.

"Terakhir bagaimana karinding dalam konteks kekinian di era industri 4.0, bukan hanya hadir hanya sebatas wariasan budaya leluhur, tetapi juga bagaimana mendorongnya menjadi warisan budaya dunia tak benda.

"Karinding nantinya diharapkan tidak hanya untuk teman-teman komunitas, tetapi juga masuk mulok (muatan lokal) di sekolah," katanya.

Baca Juga: Tim SAR, Pol Air dan BPBD Cari Dua Nelayan Yang Hilang di Perairan Cianjur

Dalam diskusi itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menegaskan, pihaknya mendukung penuh karinding menjadi warisan budaya dunia tak benda. Terlebih dalam situasi Pandemi Covid 19 seperti ini, tradisi kebudayaan dan strategi kebudayaan benar-benar bisa dijalankan untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan secara utuh.

"Anak-anak didik kita mungkin cerdas, tapi kecerdasan batinnya hilang. Hari ini kebudayaan kita terpenggal-penggal, pengetahuan terpenggal dengan kebudayaannya dan kebudayaan terpenggal dengan perilaku kehidupan sehari-hari," tegas Huda.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x