Baitul Maal wa Tamwil Atau BMT Harus Manfaatkan Tingginya Potensi Pasar Keuangan Syariah di Indonesia

- 12 Desember 2021, 14:38 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pada acara  Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis 9 Desember 2021.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis 9 Desember 2021. /Kemenkop UKM/

Literasi News - Baitul Maal wa Tamwil (BMT) harus mampu memanfaatkan tingginya potensi pasar keuangan syariah di Indonesia.

Sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang terlahir murni dari masyarakat Indonesia, BMT dinilai telah menjadi primadona ekonomi syariah nasional. Pesatnya perkembangan BMT tidak lepas dari besarnya porsi masyarakat kelas menengah dan bawah di Indonesia.

"Potensi pasar keuangan syariah yang tinggi diharapkan dapat dimanfaatkan BMT, dengan mengikuti perubahan zaman dan mengedepankan compliance, serta turut serta fokus pada pemberdayaan KUMKM dan optimalisasi dana sosial Islam," kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Menkop UKM menyampaikan hal tersebut pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis 9 Desember 2021, seperti dilansir laman Kemenkop UKM. Acara ini dibuka resmi oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin secara daring.

"Oleh karena itu, kita harus tingkatkan sinergi dan kolaborasi dengan BMT, dalam meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil di Indonesia," tutur Teten Masduki.

Baca Juga: UMKM Agar Mulai Terapkan Bisnis Hijau, Berikut Penjelasan Teten Masduki

Apalagi, keuangan Islam menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global, melampaui pasar keuangan konvensional.

Nilai aset keuangan syariah diperkirakan meningkat 13,9% pada tahun 2019 dari 2,52 triliun dolar AS menjadi 2,88 triliun dolar AS(The State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021).

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia, mengingat relevansi prinsip dasar yang dimilikinya, serta kinerjanya yang mumpuni di tengah tantangan pandemi pada 2020," ujar Menkop UKM.

Saat ini, market share keuangan syariah Indonesia sudah mencapai 10% sesuai target 2021, dan tahun 2022 ditargetkan mencapai 15%.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemenkop UKM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x