Kenaikan harga kacang kedelai impor yang tak terkendali, sebut Hugo, sempat membuat perajin tahu dan tempe di Kabupaten Cianjur mogok produksi selama tiga hari. Namun sekarang mereka sudah kembali berproduksi dan menyiasatinya dengan mengurangi ukuran.
Baca Juga: Inilah 16 Tokoh Jabar yang Divaksin Covid Perdana. Dari Wagub, Kapolda, DPRD, Ormas, sampai Bobotoh
"Kami juga sudah menyampaikan kepada masyarakat agar memaklumi kalau saat ini di pasaran ukuran tahu dan tempe berkurang serta harganya naik. Ini karena memang harga bahan baku juga naik," ungkapnya.
Di Kabupaten Cianjur terdapat lebih kurang 200-an perajin tahu dan tempe. Sekitar 80-90 perajin di antaranya tercatat masih rutin bertransaksi dengan Kopti Kabupaten Cianjur.
"Sekarang hampir semuanya melanjutkan produksi tapi dengan terpaksa mengurangi ukuran dan menaikkan harga," tegasnya.***