Network
Literasi News - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menghadiri Reuni Akbar Ke 12 Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al-Musri Cianjur. Kedatangannya disambut ribuan santri dan alumni se-Indonesia.
Turut mendampingi Gus Muhaimin dalam Reuni Akbar ke-12 Ponpes Al-Musri Cianjur ini, Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar Asep Suherman, Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh, dan Ketua DPC PKB Cianjur Lepi Ali Firmansyah.
Dalam sambutannya Gus Muhaimin merasa terharu dan bangga bisa hadir langsung dengan keluarga besar Al-Musri dan bertatap muka dengan sekitar 5.000 alumni, yang diantaranya merupakan pengasuh pondok pesantren di daerahnya.
Baca Juga: Masyarakat Desa Mengapresiasi Langkah Politik PKB Menaikan Dana Desa 1 sampai 5 Miliar
"Saya sangat terharu hari ini di pertemukan 5.000 alumni loyal dan militan, Saya yakin Insyaallah alumni Al Musri itu permata permata yang dahsyat yang menerangi umat dan masyarakat dan bangsa," kata Gus Muhaimin di Ponpes Al-Musri, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur Sabtu, 12 Agustus 2023.
Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan para ulama-ulama sejak dahulu telah meletakan fondasi dasar, bukan hanya di bidang keagaaman tetapi di semua aspek kehidupan. Seperti yang telah dicontohkan oleh pendiri Ponpes Al-Musri KH. Ahmad Faqih, maka sebagai penerusnya para alumni agar senantiasa melanjutkan jejak perjuangan mereka.
"Karena kesabaran ulama-ulama, kita hari ini menikmati dan menyaksikan Indonesia yang aman damai dan tentram dengan jumlah pemeluk umat Islam terbanyak dan di dunia," jelas Gus Muhaimin.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Situs Free Cek Plagiarisme Online, Mulai dari 1.000 hingga 15.000 Kata
Tantangan Baru Umat Islam dan Bangsa Indonesia
Namun demikian, lanjut Gus Muhaimin ditengah era keterbukaan gagasan dan ideologi saat ini banyak tantangan baru di bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Diantaranya adalah, radikalisme, sekularisme dan terbaru soal kasus LGBT yang marak, salah satunya adalaha adanya indikasi sekolah internasional yang mempunyai WC untuk kelamin netral.
