“Di situ kita ketahui seorang TA itu harus punya kemampuan interdisipliner dari kemampuan analitik, komunikatif, investigative, hingga intelejen untuk bisa mempengaruhi kebijakan publik. Nah kami berharap TA PKB mempunyai kemampuan interdisipliner tersebut,” katanya.
Gus Ami menegaskan hari-hari ini publik terus menunggu keberpihakan para aktivis politik untuk mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik. Menurutnya dari berbagai jajak pendapat menunjukkan tingkat kepercayaan publik ke lembaga demokrasi seperti DPR dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan. Kondisi ini harus disikapi serius agar kepercayaan terhadap system demokrasi tidak terus tergerus.
“Pemilu, lembaga perwakilan, partai politik, kebebasan berpendapat merupakan perangkat-perangkat demokrasi. Kendati demikian itu hanyalah perangkat yang ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Jangan sampai output dari perangkat itu tidak berpihak kepada rakyat sehingga mereka bisa disusupi dengan narasi ada alternatif system bernegara di luar demokrasi yang bisa menyejahterakan mereka. Ini tentu berbahaya,” pungkasnya. ***