Kongres Hasil Pilpres AS Rusuh 4 Orang Tewas, Joe Biden Tumpahkan Kekesalannya

- 7 Januari 2021, 16:32 WIB
Presiden AS terpilih, Joe Biden
Presiden AS terpilih, Joe Biden /Instagram.com/@joebiden

Literasi News – Presiden AS terpilih Joe Biden bereaksi atas kerusuhan saat berlangsungnya kongres hasil Pilpres AS 2020 di Gedung Capitol Hill. pada Rabu, 6 Januari 2021. Kerusuhan itu dilakukan para pendukung Donald Trump yang menjadi lawan politiknya di Pilpres.

Lewat akun twitter pribadinya, @JoeBiden, Biden menyebut bahwa insiden kerusuhan itu begitu menyakitkan, dan demokrasi yang terjadi di negaranya saat ini begitu rapuh.

“Today is a reminder, a painful one, that democracy is fragile. (Hari ini adalah pengingat, yang menyakitkan, bahwa demokrasi itu rapuh),” cuit Joe Biden, pada Kamis  pagi tanggal 7 Januari 2021.

Baca Juga: Kodim 0608 Cianjur Siapkan Puluhan Personil, Kawal Distribusi hingga Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Maka, untuk menguatkannya agar demokrasi itu tetap lestari, lanjut dia, dibutuhkan orang-orang yang mempunyai niat baik serta pemimpin yang berani dan tulus dalam membangun kebaikan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi.

“To preserve it requires people of good will, leaders with the courage to stand up, who are devoted not to pursuit of power and personal interest at any cost, but to the common good.(Untuk melestarikannya membutuhkan orang-orang yang memiliki niat baik, pemimpin dengan keberanian untuk berdiri, yang mengabdikan diri bukan untuk mengejar kekuasaan dan kepentingan pribadi dengan cara apa pun, tetapi untuk kebaikan bersama)” demikian ungkap Biden.

Seperti diketahui, pada Rabu 6 Januari kemarin, massa pendukung Donald Trump merangsek masuk ke Gedung Capitol Hill, ingin menggagalkan pengesahan kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden berdasarkan perolehan suara terbanyak pada Pilpres AS 2020 lalu.

Baca Juga: Pagi Ini Merapi Muntahkan Awan Panas, Waspadai Aliran Lahar

Lebih parahnya, kerusuhan itu ternyata menelan korban jiwa . Sedangkan per hari ini, Kamis 7 Januari 2021 siang, polisi berhasil mengamankan 52 orang.

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J. Contee mengatakan 47 dari 52 orang yang diamankan karena disebut melanggar aturan jam malam, 26 orang di antaranya ditangkap di halaman Gedung Capitol, sisanya ditangkap dengan tuduhan membawa senjata api illegal.

Bahkan, kata Contee, pihak kepolisian menemukan dua bom pipa di markas besar komite nasional Republik dan Demokrat, serta pendingin dari kendaraan di halaman Gedung Capitol yang berisi bom molotov.

Baca Juga: Inter Milan Tumbang dari Sampdoria, Conte: Permainan yang Aneh

Sedangkan korban tewas adalah satu orang wanita setelah ditembak polisi karena mengepung gedung Capitol, dan tiga orang lainnya sempat mengalami kritis hingga akhirnya meninggal dunia.

“Beberapa orang memaksa masuk ke Gedung Capitol, dan berusaha untuk mendapatkan akses ke dalam ruangan selama acara berlangsung,” ujar Contee seperti dikutip Literasi News dari PIKIRAN RAKYAT dalam artikel ‘Pendukung Donald Trump Merusuh di Gedung Capitol, 4 Orang Meninggal dan 52 Orang Diamankan’, Kamis 7 Januari 2021.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah