Joe Biden di Atas Angin, Akankah Janji Manisnya Terhadap Muslim AS Terealisasi?

7 November 2020, 09:44 WIB
PEMILU AS 2020, Mendekati garis finish, perolehan suara Donald Trump makin melorot . Harapan kemenangan berada di tangan Joe Biden /Portal Surabaya

Literasi NewsPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama ini memberlakukan aturan larangan perjalanan muslim memasuki AS. Calon Presiden AS Joe Biden berjanji akan mencabut aturan yang disebut 'Larangan Muslim' itu jika dirinya terpilih sebagai presiden.

Bahkan capres dari partai Demokrat ini juga janji akan melibatkan muslim Amerika dalam setiap aspek sosial dan politik di lingkup pemerintahannya kelak jika berhasil menumbangkan Trump.

Dikutip Literasi News dari PR Bekasi dalam artikel berjudul Catat! Ini Janji-janji Joe Biden untuk Umat Islam, Jika Terpilih Jadi Presiden AS, Biden melontarkan janji tersebut kepada Muslim Advocates dalam pesan videonya.

Baca Juga: Valentino Rossi Akhirnya Bisa Ikut Balapan Lagi, Tes Covid-19 Keduanya Negatif

Kepada Muslim Advocates, Biden juga berjanji akan mendorong anggota jajaran parlemennya untuk membuat undang-undang yang memerangi lonjakan kejahatan rasial di negaranya.

Bahkan dalam video tersebut Biden menyebutnya ‘racun kebencian’ untuk kejahatan rasial tersebut, dan akan menghormati kontribusi serta menerima ide-ide kaum muslim AS.

"Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, dengan muslim Amerika melayani di setiap tingkatan," tegas Joe Biden.

Baca Juga: Digitalisasi Pendidikan 2021, Kemendikbud Alokasikan Anggaran Rp3 Triliun

Bahkan janji Biden, akan mencabut Larangan Muslim itu pada hari pertama ketika dirinya dinobatkan sebagai presiden. Ia akan mengajukan usulan ke kongres untuk mengesahkan undang-undang kejahatan dan kebencian.

Seperti diketahui, Larangan Muslim yang diterapkan Trump ditujukan ke beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Iran dan Suriah.

Bahkan pada Februari 2020 lalu, larangan perjalanan tersebut semakin diperluas oleh Trump hingga mencakup enam negara tambahan, termasuk di antaranya Nigeria.

Baca Juga: Subsidi Gaji Upah Hari Ini Cair, Cek ATMnya

Joe Biden menilai komunitas muslim AS jarang mendapat perlakuan secara layak dan hormat, padahal suara muslim cukup penting bagi negara.

"Ini bukanlah siapa kita. Abraham Lincoln memberi tahu kami di Gettysburg, sebuah rumah yang terbagi tidak dapat berdiri. Hari ini, kepercayaan sedang surut. Harapan tampaknya sulit dipahami. Alih-alih menyembuhkan, kita sedang terkoyak. Dan saya menolak untuk membiarkan itu terjadi. Kami memiliki dua masa depan yang lebih cerah untuk pemerintahan AS kelak," demikian ungkapan Biden.

Biden juga menegaskan, dirinya akan merangkul semua harapan masyarakat serta berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Amerika Serikat di masa yang akan datang. Hal itu, kata Biden, sudah ditegaskan sejak awal bahwa dirinya akan membangun harapan, bukan ketakutan.

Baca Juga: Aprindo Ketar-ketir Lihat Aksi Sweeping Produk Prancis

“Merangkul terang, bukan kegelapan. Merangkul masa depan, bukan masa lalu. Dan saya akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Maksud saya, Anda semua lebih tahu daripada siapa pun bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengubah arah, mengorganisasi, mengadvokasi, dan memilih," tegas Joe Biden.

Untuk diketahuii, sampai pukul 09.20 WIB hari ini, Sabtu 7 November 2020, hasil hitung cepat yang dirilis The Associated Press, perolehan suara sementara pemilu Presiden AS, Joe Biden masih unggul dengan perolehan suara elektoral 264, sementara Trump terpuruk di angka 214. Sedangkan batas suara elektoral berada di angka 270.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: PR BEKASI

Tags

Terkini

Terpopuler