Literasi News – Ketua Harley-Davidson Community Indonesia (HDCI) Bandung, Glenarto menegaskan bahwa kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat pada Jumat, 31 Oktober 2020, bukan dilakukan oleh anggota HDCI Bandung.
Menurutnya, dugaan pengeroyokan oleh anggota klub moge terhadap prajurit TNI itu terjadi karena kesalahfahaman, yang dipicu karena adu mulut antara keduanya.
Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam insiden tersebut, yang keduanya diketahui merupakan anggota komunitas HOG.
Baca Juga: Tempat Isolasi Penuh, Sejumlah Pasien Positif Covid-19 di Cianjur harus Tunggu Giliran
Sementara itu, dua prajurit TNI yang menjadi korban, merupakan anggota Unit Intel Kodim 0304/Agam. Mereka mengalami luka-luka dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Menanggapi kejadian itu, Ketua HDCI Bandung memberikan klarifikasi dalam akun media sosial instagram @hdcibandung_official terkait insiden pengeroyokan yang terjadi Bukittinggi, bahwa pihaknya tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Baca Juga: Sejumlah SMA di Cianjur Mulai Simulasi KBM Tatap Muka
“Perlu diklarifikasi, bahwa rombongan yang di Bukittinggi adalah bukan merupakan rombongan kami, (HDCI Bandung). Kami melakukan perjalanan ke Padang dan Bukittinggi pada tanggal 18 Oktober dan tiba kembali di Bandung pada tanggal 26 Oktober 2020. Dan puji Tuhan rombongan kami semua telah kembali dengan keadaan selamat tanpa kekurangan suatu apapun,” ujar @oudy_immanuel dalam instagram story pribadinya yang selanjutnya di muat dalam instagram story @hdcibandung_official.
Selain itu, Glenarto selaku ketua HDCI Bandung memberikan klarifikasinya dalam On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, pada Sabtu 31 Oktober 2020.