Luka Terlalu Parah, Macan Tutul yang Diduga Terkena Jerat Babi Hutan di Ciwidey Akhirnya Mati

- 26 Oktober 2020, 11:44 WIB
Kondisi luka yang terdapat di bagian tubuh Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) saat evakuasi di perkebunan kopi milik warga di Kawasan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jumat, 23 Oktober 2020: Macan tutul jawa telah ditemukan di kawasan Kawah Putih dalam kondisi terluka dan telah dievakuasi ke Kebun Binatang Bandung.
Kondisi luka yang terdapat di bagian tubuh Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) saat evakuasi di perkebunan kopi milik warga di Kawasan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jumat, 23 Oktober 2020: Macan tutul jawa telah ditemukan di kawasan Kawah Putih dalam kondisi terluka dan telah dievakuasi ke Kebun Binatang Bandung. /Dok. FK3I Jawa Barat

Literasi News - Macan Tutul Jawa (Pantera pardus melas) yang ditemukan terluka parah di kawasan hutan Ciwidey-Rancabali, Kabupaten Bandung pekan lalu, akhirnya mati saat dalam perawatan di Kebun Binatang Bandung. Diduga, macan betina tersebut luka akibat kena jerat babi hutan.

Marcom Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi'i menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan hidup hewan jenis predator endemik pulau Jawa yang hampir punah tersebut.

Baca Juga: 6 Tips Melindungi Anak Dari Kekerasan Fisik dan Kekerasan Seksual

Upaya penyelamatan dilakukan oleh tim dokter, perawat dan keeper di Kebun Binatang Bandung, yang dibantu juga oleh tim BKSDA Jawa Barat.

"Matul (macan tutul) betina yang didapati pada Jumat (23 Oktober 2020) di Ciwidey (Rancabali), mati pada senin pagi (26 Oktober)," ujar Sulhan dalam keterangan persnya, Senin 26 Oktober.

Dikatakan, tim dokter kebun binatang Bandung atau bazoga bersama tim BKSDA Jawa Barat, dan keeper atau perawat hewan, bekerja sejak Jumat dinihari untuk menginfus dan memberi antibiotik pada luka matul.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang, Disiapkan Check Point di Akses masuk Cianjur

Namun nahas, nyawa binatang langka itu tak tertolong akibat luka robek pada bagian perutnya terlalu parah.

"Tim BKSDA pun pagi ini sudah ada yang mengecek kondisi di lapangan," katanya.

Menurut tim dokter kebun binatang Bandung, kata Sulhan, sudah dua infus yang habis untuk matul betina tersebut.

Baca Juga: Penyair Difabel ‘Opik Geulang’ akan Bedah Buku Puisinya dalam 'Nyarisi' di Hari Sumpah Pemuda

Kondisi luka atau trauma fisik yang cukup parah dan sudah bernanah, menjadi dugaan kuat penyebab matul itu tidak bisa bertahan hidup.

Antibiotik pun sudah diberikan untuk mencegah infeksi pada luka tidak lebih parah dan cepat sembuh

"Pada Sabtu (24 Oktober) sebenarnya macan tutul ini sudah bisa makan dan menghabiskan 1 kilogram hati sapi dan sedikit daging cincang," ujar dia.

Baca Juga: Guru Honorer Dapat Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta, Berikut Syarat dan Cara Daftranya

Dari rekaman visual pada saat penangkapan, macan tutul ini sudah lemas dan tidak bereaksi kabur saat didatangi oleh tim dari kawah putih.

"Artinya kondisi matul ini sudah sangat lemah," tandas Sulhan.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x