Network
Kolaborasi dari berbagai pihak yang terlibat ini merupakan semangat positif dalam pengelolaan warisan budaya Indonesia. Angklung memang telah diakui UNESCO sejak 16 November 2010, namun keberlangsungan alat musik asli Indonesia yang telah mendunia ini adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.
Komisi X DPR RI DPR RI Beri Apresiasi
Senada dengan itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda memberikan apresiasi atas pagelaran angklung terbesar di dunia yang berhasil memecahkan rekor dunia ini. Menurut Huda kegiatan ini menjadi ajang promosi sekaligus menjadi ajang menjaga dan melestarikan warisan Nusantara.
"Kami memberikan apresiasi kegiatan pergelaran angklung terbesar di dunia yang diikuti oleh 15.110 peserta yang diprakarsai langsung Ibu Negara ini, ini menjadi promosi warisan Nusantara kepada dunia. Rekor GWR ini jadi kado HUT RI Ke-78 ," papar Syaiful Huda.
"Besar harapan kami lewat kegiatan ini bisa membangkitkan kembali para pegiat seni setelah terpuruk dari pandemi Covid-19," pungkas dia.***
