Segera Tentukan Harga Gabah, Presiden Jokowi: Jangan Sampai Harganya Jatuh Saat Panen Raya

- 11 Maret 2023, 12:05 WIB
Ilustrasi: Presiden Jokowi meminta otoritas terkait segera menentukan harga gabah.
Ilustrasi: Presiden Jokowi meminta otoritas terkait segera menentukan harga gabah. /Kris/Biro Pers Setpres

Literasi News- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta otoritas terkait segera menentukan harga gabah.

Hal itu dilakukan agar harga gabah tidak terlanjur jatuh di tengah panen raya di banyak daerah.

"Yang paling penting memang harga gabah harus segera ditentukan, jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana," kata Presiden Jokowi seusai meninjau panen raya padi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu 11 Maret 2023.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa harga gabah ideal akan segera diumumkan badan pangan sehingga pembelian gabah kering panen (GKP) oleh Bulog menjadi jelas.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan BPIH Khusus 2023 Sebesar Rp123 Juta

"Tapi yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya yang telah dikeluarkan para petani. Karena apa, ini panen raya gitu lho. Kalau nggak dijaga pasti harganya jatuh, baik gabahnya maupun berasnya," ujarnya.

Presiden Jokowi mengakui, kesulitan yang dihadapi pemerintah adalah menyeimbangkan harga wajar di petani, pedagang dan konsumen, sehingga petani dan pedagang mendapatkan keuntungan dan konsumen tidak diberatkan.

"Mencari keseimbangan seperti itu yang nggak gampang," terangnya.

Produktivitas

Terkait panen raya padi di Ngawi, Kepala Negara menyampaikan ada perbedaan produktivitas hasil panen padi di masing-masing wilayah.

Jika di Kebumen Jawa Tengah panen padi adalah 5,5 sampai 6 ton per hektar, maka di Ngawi, Jawa Timur hasilnya lebih besar yaitu 8 sampai 10,5 ton per hektar.

Baca Juga: Kawasan dan Masjid Al Jabbar Dibuka Kembali 1 Ramadan 1444 Hijriah, Ini Penjelasan Sekda Jabar

"Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain. Sehingga menurut saya ini baik untuk petani," ujarnya.

Sementara untuk pupuk, menurut Jokowi, meski suplai nasional masih kurang, namun tidak ada keluhan dari petani di Ngawi. Hal demikian disebabkan masing-masing daerah memiliki kendala yang berbeda.

Meski demikian, Jokowi mengatakan, tidak mudah bagi pemerintah untuk menyeimbangkan harga wajar untuk petani, pedagang dan masyarakat.

"Yang sulit dari pemerintah itu menyeimbangkan, harga di petani wajar, di pedagang wajar dapat keuntungan dan di warga atau konsumen wajar. Mencari keseimbangan itu yang tidak gampang," ucapnya.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Wisata Candi di Jawa Tengah, Cek Lokasi dan Harga Tiket Masuknya

Jokowi juga mengajak para petani untuk tidak memberi jeda lahan mereka untuk ditanami padi karena saat ini masih ada ketersediaan air.

Puncak Panen

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang.

Langkah ini menurut SYL perlu dilakukan mengingat persediaan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.

"Harapan kita memang Maret sampai April adalah puncak-puncak kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujarnya.

Baca Juga: Ijtima Ulama Jawa Barat Digelar di Universitas Cipasung, Ini Agenda yang Akan Dibahas

Syahrul mengatakan, secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik, dimana rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ada sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.

"Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Karena itu produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah," tuturnya***

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x