Network
Literasi News - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu 27 Februari 2022, sekitar pukul 05:00 WIB. Akibatnya, sebanyak 5 orang meninggal dunia dan belasan orang mengalami luka-luka.
Peristiwa itu terjadi ketika bus pariwisata PO Harapan Jaya yang melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, tertabrak kereta api (KA) Rapih Dhoho.
Dari korban meninggal dunia itu, sebanyak 4 orang meninggal di lokasi kejadian dan satu orang lagi meninggal setelag sempat mendapatkan penanganan medis.
Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto menyebutkan, satu orang korban yang sempat dievakuasi ke RSUD dr. Iskak pagi tadi akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat penanganan kedaruratan medis. Sedangkan empat korban lain meninggal di lokasi kejadian.
dr. Furqon Ahmadi, dokter jaga di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, menjelaskan, total ada 14 yang dirawat di IGD RSUD dr. Iskak. "Satu di antaranya meninggal saat dalam penanganan kedaruratan medis akibat cedera berat otak," katanya, seperti dilansir Antara.
Dari informasi yang dihimpun, masih ada 12 korban yang di rawat di IGD, satu korban lain dilakukan tindakan operasi di ruang operasi terpadu dan satu korban luka ringan lainnya diizinkan pulang.
Sebelumnya, Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto menjelaskan, kecelakaan KA Rapih Dhoho Vs bus pariwisata PO Harapan Jaya terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kabupaten Tulungagung.
Saat itu ada tiga bus Harapan Jaya yang berangkat membawa karyawan toko plastik tak jauh dari lokasi kejadian, menuju arah Malang untuk berwisata di wahana wisata Jatim Park 5.
Bus pertama melintas dengan aman. Namun, giliran bus kedua masuk perlintasan, pada saat bersamaan melaju KA Rapih Dhoho dari arah selatan dengan kecepatan sedang.
Baca Juga: Interval Vaksin Booster Dipercepat Jadi Minimal Tiga Bulan untuk Masyarakat Umum, Simak Penjelasan Kemenkes
Bus itu mencoba mempercepat laju kendaraan. Namun, karena jarak yang sudah dekat maka kecelakaan tidak dapat dihindarkan.
Bagian ekor bus tertabrak kereta api, hingga menyebabkan badan bus terpelanting 10 meter serta berputar 180 derajat menghadap ke barat.
"Diduga sopir bus kedua kurang konsentrasi saat melintasi perlintasan sehingga kereta api menabrak bagian ekor bus," jelas Handono.
Disebutkan, jumlah penumpang bus yang mengalami kecelakaan ini ada sekitar 41 penumpang. Ditambah kenek dan sopir, sehingga total ada 43 orang.***
