Semua Alun-alun di Jawa Barat Ditutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Berikut Alasan Ridwan Kamil

- 23 Desember 2021, 16:29 WIB
Suasana kawasan Alun-alun Kota Bandung saat ditutup beberapa waktu lalu.* Selama libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, semua alun-alun di Jawa Barat (Jabar) ditutup. Ini penjelasan Ridwan Kamil.
Suasana kawasan Alun-alun Kota Bandung saat ditutup beberapa waktu lalu.* Selama libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, semua alun-alun di Jawa Barat (Jabar) ditutup. Ini penjelasan Ridwan Kamil. /PR/ARMIN ABDUL JABBAR/

Literasi News - Selama libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, semua alun-alun di Jawa Barat (Jabar) ditutup. Hal ini agar tidak ada kerumunan yang bisa memicu penyebaran Covid-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hal itu sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru, yang salah satunya mengatur tentang Penutupan Alun-alun di Seluruh Wilayah Tanah Air Jelang dan Pasca Pergantian Tahun.

"Kami akan mengetatkan dengan tidak memperbolehkan perayaan tahun baru di ruang publik. Maka alun-alun dan ruang publik diimbau untuk ditutup selama menjelang tahun baru sesuai arahan dari Kapolri agar mengurangi potensi kehadiran kerumunan," katanya, di Bandung, Kamis 23 Desember 2021, dilansir Antara.

Ridwan Kamil menjelaskan, Pemda Provinsi Jawa Barat akan melakukan pengetatan aktivitas masyarakat saat libur Natal dan akhir tahun guna mencegah penularan varian Omicron.

Baca Juga: Kota Bandung Berlakukan Ganjil Genap Kendaraan Dari Luar Kota Pada Masa Libur Akhir Tahun

"Meskipun pemerintah pusat memutuskan tak ada penyekatan jalan, namun Jabar akan lebih ketat salah satunya meniadakan kegiatan perayaan tahun baru," tuturnya.

Gubernur Jabar menambahkan, pihaknya akan melakukan pengetatan di tempat-tempat wisata. Misalnya dengan melakukan pengawasan yang ketat dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan kapasitas pengunjung.

"Kemudian juga akan kita ketatkan di pusat wisata untuk memastikan aplikasi PeduliLindungi benar-benar digunakan, sebagai dasar untuk menyeleksi orang-orang yang punya potensi Covid-19 bisa diskrining melalui aplikasi tersebut juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih dua kali," ujarnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x