PCR Masih Bisa Deteksi Varian Baru Covid-19 Omicron, Simak Penjelasan Pakar

- 2 Desember 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19 Omicron.* Varian baru Covid-19 Omicron masih bisa dideteksi dengan menggunakan PCR. Simak penjelasan pakar Prof Tjandra Yoga Aditama.
Ilustrasi varian baru Covid-19 Omicron.* Varian baru Covid-19 Omicron masih bisa dideteksi dengan menggunakan PCR. Simak penjelasan pakar Prof Tjandra Yoga Aditama. /Pixabay/Alexandra_Koch

Literasi News - Varian baru Covid-19 Omicron (B.1.1.529) masih bisa dideteksi dengan menggunakan alat reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction) atau PCR.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, melalui pernyataan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis 2 Desember 2021.

Tjandra Yoga Aditama menilai, dampak pada PCR memang merupakan salah satu dari enam kemungkinan dampak Omicron.

Dia menjelaskan, mutasi spike protein di posisi 69-70 pada Omicron, menyebabkan terjadinya fenomena “S gene target failure (SGTF)” di mana gen S tidak akan terdeteksi dengan PCR, hal ini disebut juga drop out gen S.

"Walau ada masalah di gen S, tetapi untungnya masih ada gen-gen lain yang masih bisa dideteksi sehingga secara umum PCR masih dapat berfungsi," ujar Tjandra Yoga Aditama.

Baca Juga: Pintu Masuk Internasional Diperketat, Kemenhub: Cegah Varian Baru Covid-19 Omicron

Tjandra mengatakan gen S yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan PCR dapat dijadikan indikasi awal kemungkinan yang diperiksa adalah varian Omicron. Tapi temuan itu perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan 'Whole Genome Sequencing (WGS)' untuk memastikannya.

Tjandra Yoga Aditama yang juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu, menjelaskan, jika pada suatu daerah ditemukan peningkatan sampel laboratorium yang menunjukkan SGTF, dapat menjadi suatu indikasi sudah beredarnya varian Omicron di daerah tersebut.

Disebutkan, pada Rabu 1 Desember 2021, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Korea Selatan melaporkan kasus varian Omicron mereka. "Untuk Arab Saudi kita akan lihat dampaknya pada izin masuk warga kita untuk menjalankan ibadah umroh, serta Korea Selatan menunjukkan varian ini terus merebak di Asia," katanya.

Baca Juga: Omicron Varian Baru Covid-19 Masuk Kategori Kewaspadaan Tinggi Menurut WHO, Ini Penjelasan Pakar

Tjandra Yoga Aditama mendorong otoritas kesehatan di Indonesia untuk meningkatkan pemeriksaan PCR yang lebih masif. "Setiap hari dilaporkan jumlah pemeriksaannya di media, artinya jangan hanya jumlah total saja, tetapi apakah ada peningkatan SGTF atau tidak," katanya.

Menurut Tjandra jumlah pemeriksaan whole genome sequencing Indonesia juga perlu ditingkatkan. Dari data GISAID sampai 1 Desember 2021, Indonesia memasukkan 9.265 sekuens, sementara Singapura sudah memasukkan 10.151 sekuen.

"Afrika Selatan dengan penduduk tidak sampai 60 juta memasukkan 23.917 sekuen serta India bahkan sudah memasukkan 84.296 sekuen," ujarnya.

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah