Literasi News - Omicron varian baru Covid-19 yang muncul di Afrika Selatan masuk dalam kategori Kewaspadaan Tinggi atau atau variant of concern (VOC) menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut pakar ilmu kesehatan Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama, kategori tersebut berdasarkan pengamatan pada perkembangan mutasi yang cepat.
Tjandra Yoga Aditama menyebutkan WHO sudah menggolongkannya dalam VOC berdasar rekomendasi WHO's Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE)
"Virus B 1.1.529 itu diberi nama Omicron setelah resmi dikelompokkan dalam kategori VOC bersama Alpha (B 1.1.7), Beta (B 1.351), Gamma (P1) dan Delta (B 1.617.2)," kata Guru Besar Paru FKUI ini saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 28 November 2021, seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Omicron Varian Baru Covid-19 yang Muncul di Afrika Selatan, WHO: Kemungkinan Lebih Cepat Menular
Tjandra Yoga Aditama yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, menjelaskan bahwa varian VOC memiliki karakteristik lebih mudah menular.
Selain itu, menyebabkan penyakit yang lebih parah, secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi, dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis medis.
"Pertimbangan utamanya adalah karena banyaknya mutasi yang terjadi, ada yang mengatakan 30 di spike protein dan ada juga yg menyatakan sampai 50 total mutasi," tuturnya.
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Omicron adalah mutasi terbanyak virus Covid-19 yang terjadi selama ini dan sebagian mutasi ini berjenis baru.