Network
Literasi News - Virus Covid-19 varian Delta adalah salah satu varian Covid-19 yang memiliki tingkat penularan lebih cepat dibadingkan dengan varian lainnya.
Varian Delta sebagaimana diketahui telah menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara, di negara asal pertama kali ditemukan, India, varian ini bahkan menyebabkan tsunami Covid-19.
Tak terkecuali di Indonesia, virus dengan nama B.1617.2 ini disebut-sebut menjadi penyebab lonjakan kasus beberapa bulan lalu di Indonesia.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Kembali Memperpanjang PPKM Level 4 di Wilayahnya Hingga 6 Septermber 2021
Tercatat, varian delta ini mulai terdeteksi di tanah air pada bulan Juni 2021, beberapa daerah yang melaporkan temuan kasus pertama kasus varian Delta ini salah satunya adalah Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Hal ini ditemukan berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) pasien Covid-19.
Dikutip dari pemberitaan Pikiran-Rakyat.com pada 15 Juni 2021, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus meningkat sebesar 30 kali lipat di pekan pertama bulan Juni 2021.
Atas lonjakan kasus yang signifikan ini pemerintah daerah khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya dalam memutus rantai penularan varian Delta di daerah Kudus ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat itu bahkan meminta pemerintah daerah di zona merah melakukan lockdown tingkat RT.
Terbaru, dalam talkshow 'Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) pada Senin, 30 Agustus 2021 Ganjar menceritakan bagaimana pengalaman kesuksesan menangani varian Delta di Kabupaten Kudus ini.
Baca Juga: PPKM Level 3 dan PPKM Level 4 Apasih yang Membedakannya? Simak Penjelasannya
Dalam talkshow yang diikuti 600 lebih peserta dari Pimred, editor, dan kreator konten PRMN itu Ganjar menyebut bahkan dirinya membuka Kantor Gubernur Cabang di Kudus untuk memantau langsung penanganan kasus varian Delta ini.
"Sampai saya membuat kantor di Kudus untuk membantu, Pemrov membuat kantor cabang di Kudus, terus kemudian Polda dan Kodam ikut membantu sampai kita lakukan isolasi pasien ke Boyolali," kata Ganjar.
Meskipun begitu ia juga menceritakan bagaimana banyaknya cibiran negatif yang keluar dari publik mengenai hal ini.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Online Purwakarta, Selasa 31 Agustus 2021
"Diteriaki Gubernur bego otaknya di dengkul, di bully itu biasa," ujar Ganjar.
"Tapi apa yang terjadi? akhirnya Kudus membaik, dan akhirnya mereka mengatakan 'makasih yah pak Ganjar," sambungnya.
Selain itu, alumni GMNI juga mengatakan terkait kasus lonjakan Covid-19 di Jawa Tengah ia mengakui bahwa hal ini merupakan tanggung jawab dirinya.
"Yang bertanggung jawab itu siapa, yang salah itu siapa? Saya bilang salah gubernurnya, saya yang harus bertanggung jawab," pungkasnya.***
