Merasa Gerah dengan Kata Kotor di Twitter, Profesor Zubairi Djoerban : Apakah Tidak Ada Kreativitas Lain?

- 23 Juli 2021, 09:37 WIB
Ilustrasi Twitter.
Ilustrasi Twitter. /Pixabay/PhotoMIX-Company/

Literasi News - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikaatan Dokter Indonesia (PB IDI) Profesor Zubairi Djoerban merasa gerah dengan banyaknya kata-kata kotor berseliweran di Twitter.

Seperti diketahui Profesor Zubairi Djoerban merupakan pakar yang aktif menyampaikan pendapat soal Covid-19 di Twitter-nya.

Termasuk beberapa kali dirinya mengusulkan lockdown kepada pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: LaporCovid-19 Ungkap 1.214 Warga Jakarta Meninggal Saat Isoman, Wagub : Saya Sendiri Belum Tahu

Beragam respon warganet mengenai usulan Profesor Zubairi Dzoerban ini baik yang pro maupun yang kontra.

Pada unggahanya Twitter-nya ia mengaku sudah mulai aktif di menyampaikan pendapatnya selama sepuluh bulan terakhir.

Dia merasa gerah dengan warganet yang menyampaikan pendapat dengan kata-kata kotor dalam unggahannya.

Baca Juga: 720 Kyai Meninggal Selama Pandemi, DPW PKB Jawa Barat Gelar Mujahadah di Harlah PKB ke-23

"Sepuluh bulan di Twitter, saya lihat banyak sekali kata kotor berseliweran. Pertanyaan saya. Apakah kata kotor membuat argumen Anda jadi lebih kuat?," tulis Profesor Zubairi Djoerban di Twitter Kamis, 22 Juli 2021.

"Apakah kata kotor Anda bisa memengaruhi kebijakan? Apakah kata kotor bikin Anda merasa paling demokratis? Cuma ingin tahu saja," ungkapnya.

Tweet Profesor Zubairi Djoerban ini dibalas beragam oleh pengguna Twitter.

Salah satunya balasan dari akun @ilhamzada yang menyebut terpaksa menggunakan kata kotor sebafai penegasan.

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Kisah Nabi Ibrahim AS, Tidak Ada yang Tidak Mungkin bagi Allah SWT

"Saya pribadi sih mencoba banyak variasi. Terkadang terpaksa melakukannya sbg penegasan. Namun, dari obrolan dg beberapa rekan, seringkali dan sepertinya menjadi tren, kata2 tertentu dipakai. Beda kasus dg akun follower tak lebih dari 10 dan hobi memaki org via reply," tulis akun @ilhamzada.

Profesor Zubairi Djoerban kemudian menyampaikan balasan ulang terhadap komentar akun tersebut.

"Oh maksudnya cari perhatian sehingga pesan tersampaikan ya. Apakah tidak ada kreativitas lain, selain dengan kata kotor?," tulis Zubairi.***

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah