"Apakah kata kotor Anda bisa memengaruhi kebijakan? Apakah kata kotor bikin Anda merasa paling demokratis? Cuma ingin tahu saja," ungkapnya.
Tweet Profesor Zubairi Djoerban ini dibalas beragam oleh pengguna Twitter.
Salah satunya balasan dari akun @ilhamzada yang menyebut terpaksa menggunakan kata kotor sebafai penegasan.
Baca Juga: Muhasabah Pagi: Kisah Nabi Ibrahim AS, Tidak Ada yang Tidak Mungkin bagi Allah SWT
"Saya pribadi sih mencoba banyak variasi. Terkadang terpaksa melakukannya sbg penegasan. Namun, dari obrolan dg beberapa rekan, seringkali dan sepertinya menjadi tren, kata2 tertentu dipakai. Beda kasus dg akun follower tak lebih dari 10 dan hobi memaki org via reply," tulis akun @ilhamzada.
Profesor Zubairi Djoerban kemudian menyampaikan balasan ulang terhadap komentar akun tersebut.
"Oh maksudnya cari perhatian sehingga pesan tersampaikan ya. Apakah tidak ada kreativitas lain, selain dengan kata kotor?," tulis Zubairi.***