Literasi News - Corona virus atau Covid-19 merupakan wabah penyakit yang setahun kebelakan ini meresahkan warga dunia dan menjadi ancaman bagi umat manusia.
Terdapat beberapa mutasi yang terjadi pada virus tersebut. Baru-baru ini World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan varian mutasi virus covid-19 dengan nama resmi C37 atau varian Lambda.
Varian ini pertamakali ditemukan di Peru pada agustus 2020. Varian Lambda telah terdeteksi di dua puluh negara diantaranya: Argentina, Brazil, Kolombia, Ekuador, Meksiko, dan Chili.
Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Johan J Anwari Kunjungi Dinkes Ciamis, Pantau Penanganan Covid-19
Sebagai varian yang paling di pantau usai di temukan di sejumlah negara. Dilansir Literasinews.com dari nasional health service (NHS) Inggris, gejala varian ini adalah:
1. Suhu tinggi;
2. Batuk menerus;
3. Kehilangan/perubahan pada indra penciuman atau perasa.
Varian lambda juga telah teridentifikasi di Inggris. Menurut Public Health England (PHE), hingga saat ini tak ada bukti varian Corona tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, seperti penyakit bawaan sebelum orang tersebut terpapar virus corona menjadi komplikasi.
WHO juga menuturkan varian Lambda dapat meningkatkan potensi penularan. Namun, varian ini belum menyebabkan penyakit lebih parah.