Banjir Bandang Flores Timur, 27 Warga Hilang Belum Ditemukan

- 5 April 2021, 07:57 WIB
Banjir Bandang di Flores Timur NTT, 27 Warga yang Diperkirakan Hilang Belum Ditemukan
Banjir Bandang di Flores Timur NTT, 27 Warga yang Diperkirakan Hilang Belum Ditemukan /BNPB/BPBD Kabupaten Flores Timur

Literasi News - Selain merenggut puluhan korban jiwa, BPBD Kabupaten Flores Timur (Flotim) melaporkan 27 warga hilang belum ditemukan akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu 4 April 2021 dini hari.

Data sementara BPBD setempat hingga Minggu pukul 17.30 WIB, banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

BPBD setempat melaporkan berdasarkan data sementara 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang. BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya.

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Tiga Akhlak Mulia yang Diajarkan Rasulullah SAW

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengatakan dari laporan BPBS setempat wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang.

Kemudian Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Rincian korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebagai berikut 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Baca Juga: Bertambah Lagi Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur NTT Menjadi 54 Orang

Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat tiga warga meninggal dunia dan empat terluka serta tujuh warga masih hilang.

Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak tiga warga meninggal dunia dan satu orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak. Demikian dikutip Literasinews dari laman resmi BNPB.

Selain korban jiwa, banjir bandang berakibat pada lima jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur NTT Bertambah Jadi 41 orang

Dikatakannya, berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.

BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendukungan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak.

Dukungan logistik yang telah dikirim menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.

Baca Juga: Ini Alasan PUBG Mobile Memblokir Sebanyak 1,6 juta Akun Pemain

Sementara itu, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur pada Minggu pukul 08.00 waktu setempat. Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap.

Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi.

Banjir mengakibatkan jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka terputus. Di samping itu, BPBD menggerakkan tangki air dan tangki pemerintah kecamatan untuk pelayanan air bersih.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x