Perselisihan Laut Natuna Utara Memanas, AS Gandeng Beberapa Negara Asia Termasuk Indonesia

- 21 Februari 2021, 11:28 WIB
Ilustrasi. AS gandeng beberapa negara asia termasuk Indonesia, sikapi UU Penjaga Laut disahkan China.
Ilustrasi. AS gandeng beberapa negara asia termasuk Indonesia, sikapi UU Penjaga Laut disahkan China. /REUTERS/Erik De Castro/Erik De Castro

Literasi News - Perselisihan di Laut Natuna Utara semakin memanas. Akhir akhir ini China kian agresif melawan Amerika Serikat dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Apalagi China baru saja mengesahkan Undang-undang untuk memperkuat militernya, sehingga membolehkan penjaga pantai di wilayah perairan Laut Natuna Utara untuk menembaki kapal asing yang berani masuk.

Menyikapi Undang-undang tersebut, beberapa waktu lalu AS mengecam tindakan China yang membolehkan penjaga pantai menembaki kapal di perairan Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Mencari Lokasi dan Harga Rumah Bersubsidi, Cek Langsung di Tiga Laman Resmi Ini

Sebagaimana diberitakan Express sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS merasa khawatir Undang-Undang tersebut akan dimanfaatkan untuk mengintimidasi tetangga maritim China.

Ditambah lagi, Cina juga mulai mempersiapkan keamanan negara jika sewaktu-waktu terjadi perang. Mereka terpantau melatih pasukan militer di darat, air, maupun udara.

Bukan hanya itu, China juga disebut memperkuat militer mereka dengan memproduksi sejumlah senjata. Gerakan China itu membuat reaksi negara-negara yang selama ini berselisih seperti AS dan beberapa negara di Asia.

Baca Juga: Liga Inggris Nanti Malam, Arsenal vs City dan MU vs Newcastle, Siaran Langsung di NET TV

AS pun menggaet negara-negara yang bersengketa dengan China menjadi sekutu melawan negeri tirai bambu tersebut. Pada Jumat, 19 Februari 2021 lalu juru bicara Deplu AS, Ned Price mengatakan rencana diplomatik Washington dengan negara tetangga maritim China.

“AS akan bergabung dengan Filipina, Vietnam, Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain dalam menyatakan keprihatinannya terhadap UU penjaga pantai yang baru-baru ini diberlakukan China,” ujar Price.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x