Literasi News - Bencana banjir yang menghantam sejumlah wilayah di pantai utara (pantura) Pulau Jawa, mengakibatkan ribuan rumah penduduk terendam, termasuk sawah, dan tambak-tambak. Roda ekonomi yang mulai berputar pelan, kini berhenti lagi.
Puluhan ribu warga mengungsi ke posko-posko yang disiapkan pemerintah. Namun, ada juga yang tetap bertahan atau pindah sementara ke rumah familinya yang aman.
Baca Juga: TOL CIPALI AMBLES, Kontra Flow KM 122 Diperpendek, Kondisi Terkini Arus Lalu Lintas
Di tempat pengungsian, pemerintah berupaya memastikan kebutuhan pengungsi tercukupi seperti makan, minum, tempat istirahat, hingga pengobatan. Sumbangan dari berbagai kalangan pun berdatangan.
Aksi meminta sumbangan pun marak, mengatasnamakan korban banjir. Namun, di beberapa tempat, aksi tersebut malah mengganggu arus lalu lintas sehingga pemerintah menertibkannya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Di Cianjur Mulai Berlangsung, Plt Bupati Terima Suntikan Vaksin keduanya
Seperti di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Pemda setempat menertibkan para pemungut dana sumbangan untuk korban banjir. Mereka tersebar di beberapa titik jalan pantura.
Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santosa mengatakan, banjir yang melanda di puluhan kelurahan di Pekalongan, telah menimbulkan rasa peduli warga untuk membantu mereka yang sedang mengalami musibah. Salah satu canya dengan memungut sumbangan di jalan.