Ahli Mikrobiologi Unpad, Virus Corona Bermutasi dan Sangat Berbahaya

- 28 Desember 2020, 19:37 WIB
ilustrasi Covid 19
ilustrasi Covid 19 /

Literasi News - Baru-baru ini, sejumlah negara melaporkan adanya kasus mutasi baru dari virus Corona. Mutasi baru dari virus Corona disinyalir lebih berbahaya dari virus lama.

Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Dr. Mia Miranti, M.P., mengatakan, virus Corona termasuk ke dalam kelompok virus RNA. RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup.

Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut bahwa kelompok virus RNA mudah mengalami mutasi. Ketika virus Corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.

Baca Juga: Indonesia Berlakukan Larangan Masuk WNA dari Semua Negara. Ini Penjelasan Menteri Luar Negeri

“Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya, karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi dia,” ujar Mira saat diwawancarai wartawan, Senin (28/12).

Terkait Covid-19, Mira menyebut bahwa virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya. Sejak dari Wuhan, Tiongkok, virus Corona sudah mengalami mutasi sehingga dia mampu bertahan pada rentang suhu 5 – 10 derajat Celcius.

Ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, Mira memperkirakan bahwa virus telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkan dia tahan terhadap suhu panas.

Virus Corona di Indonesia sendiri sudah mengalami mutasi. Laporan dari Eijkman Institute beberapa waktu lalu menemukan bahwa virus Corona di Indonesia memiliki strain yang berbeda dengan virus di Wuhan.

Baca Juga: Puluhan Mobil Harus Putar Balik ke Asal, Penggunanya Tak miliki Surat Keterangan tes Negatif Antigen

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x