Polisi Tak Percaya Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Disebut-sebut Gila

14 September 2020, 09:24 WIB
Alpin Andria (26), jadi bulan-bulanan massa sesaat setelah melakukan penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber, di Bandar Lampung, Minggu sore 13 September 2020. /

LiterasiNews - Polisi tidak percaya begitu saja pelaku penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber, yang diketahui bernama Alfin Andrian (24) disebut-sebut mengalami gangguan jiwa alias gila.

Syekh Ali Jaber diserang secara brutal oleh pemuda berkaus biru tersebut saat menghadiri acara Wisuda Tahfidz Al-Qur'an di Masjid Falahuddin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu sore, 13 September 2020.

Dikutip dari radarlampung.co.id, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto menjelasakan kronologi kejadian, pada saat sesi tanya jawab kegiatan satu juta hafiz itu, tiba-tiba muncul seseorang ke atas panggung yang langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan pisau dapur.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk Sangat Keras, Pisaunya Sampai Patah di Dalam Otot Lengan

Syekh Ali Jaber pun mengalami luka tusuk sedalam 4cm  pada bagian lengan atas. Setelah diamankan, aparat pun mendapat sejumlah keterangan, di mana pelaku merupakan warga setempat.

"Kediaman pelaku sendiri tak jauh dari masjid tempat berlangsungnya acara, yakni di Jalan Tamin, TkB. Jaraknya sekitar 300 meter, (dari tempat acara),” kata Purwadi.

Mengenai motif penusukan, ia mengaku tidak begitu saja percaya terhadap pengakuan dari pihak orang tua pelaku yang menyebutkan bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa. Pihaknya akan membuktikan kondisi kejiwaan pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis ahli jiwa.

"Tetapi dari pihak kepolisian tidak percaya begitu saja menerima penjelasan ini. Sehingga dari pihak kami proaktif malam ini untuk mengundang dokter dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung," kata Purwadi.

Baca Juga: Si Jago Merah Luluh Lantahkan Ponpes di Cianjur

Dikatakan, pihaknya kini tengah melakukan observasi awal pemeriksaan. Selain itu, pihaknya pun melakukan pemeriksaan urine terhadap pelaku.

"Hasilnya negatif dan kita akan melakukan pemeriksaan di RSJ dan kedua akan memanggil psikiakter dari dokter kepolisian. Kami akan koordinasikan ke Biddokes. Saat ini dalam pendalaman oleh Reskrim, didampingi dokter psikiatri,” papar dia.

Baca Juga: 29 Pelajar di Gunungpuyuh Kota Sukabumi Positif Covid-19

Atas insiden ini, ia berjanji ke depan akan melakukan peningkatan pengamanan lebih ketat, jangan sampai kasus serupa terulang.

"Kita tingkatkan pengamanan terbuka dan tertutup semoga penyerangan ini tidak berlanjut. Dan terus dilakukan pemeriksaan pendalaman terhadap pelaku," tegasnya.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: Radar Lampung

Tags

Terkini

Terpopuler