Israel Serang Kamp Pengungsian Gaza, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Menyebutnya Sebagai Pembantaian

15 Mei 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi Gaza. Israel terus menambah pasukan darat untuk mendesak Hamas di Jalur Gaza dan mendukung serangan udara yang tewaskan 109 orang termasuk anak-anak Palestina. /Pixabay /hosny_s

Literasi News - Militer Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsian Al-Shati di Jalur Gaza Palestina pada Sabtu, 15 April 2021 pagi waktu setempat.

Atas serangan bom yang diluncurkan melalui pesawat udara Israel ke kamp pengungsian Al-Shati itu 10 orang warga sipil Palestina termasuk 8 anak-anak meninggal dunia.

Berkaitan dengan itu, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan Israel bertanggung jawab penuh atas serangan yang menargetkan warga sipil Gaza ini.

Baca Juga: Buka Suara, Presiden Jokowi Desak Agresi Militer Israel ke Palestina Segera Dihentikan

Baca Juga: Polda Metro Jaya Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2021 Mulai Terjadi Pekan Depan

Ismail Haniyeh menjelaskan serangan Israel ke Gaza itu adalah kelanjutan pembantaian yang telah dilakukan di sejumlah wilayah Palestina yang sudah dikepung.

"mengungkapkan impotensi dan kegagalan musuh dan dilema yang dihadapinya karena perlawanan besar," kata Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dikutip dari Anadolu Agency.

Pemimpin Hamas ini juga bersumpah pihaknya akan terus berjuanga mengalahkan musuh dan akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghentikan pembantaian tersebut.

Baca Juga: Presiden Erdogan Ajak Pemimpin Dunia Lawan Israel, Fadli Zon: Inisiatifnya Jelas Bela Palestina

Sebagaimana diketahui konflik Israel dan Palestina yang sudah berlangsung menjelang akhir bulan Ramadan ini sudah menewaskan 139 orang termasuk 39 anak-anak dan 22 perempuan.

Serangan udara di Gaza bermula sejak ketegangan dan agresi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, di mana ratusan warga Palestina diserang oleh pasukan dan pemukim Israel di Masjid Al-Aqsa dan di lingkungan Sheikh Jarrah.

Kelompok perlawanan Palestina kemudian bersumpah untuk membalas serangan Israel.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Kirimkan Surat Ke Presiden Jokowi Terkait Konflik Dengan Israel

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, tindakan ini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Pemimpin Hamas: Israel Bertanggung Jawab Atas Pembantaian Warga Sipil di Gaza."***

 

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler