Sistem Pembelajaran Masa Pandemi Bikin Stres, Seorang Siswa SMP Gantung Diri

- 28 Oktober 2020, 22:31 WIB
Ilustrasi gantung diri.
Ilustrasi gantung diri. /ANTARA/


Literasi News - Kejadian siswa bunuh diri akibat stres yang diduga dipicu sistem Pembelajaran Jarak Jauh, kembali terulang. Kali ini peristiwanya terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Selasa, 27 Oktober 2020 lalu.

Siswa sebuah SMP di Kota Tarakan tersebut, ditemukan gantung diri di kamar mandi rumahnya, Kelurahan Sebengkok. Wali Kota Tarakan Khairul menyatakan sangat prihatin atas kejadian tewasnya seorang siswa SMP itu yang diduga dipicu stres gara-gara sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

"Saya atas nama pribadi, keluarga, dan Pemkot Tarakan, mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," kata Khairul. seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, pada Rabu, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Wisatawan Hendak ke Objek Wisata Harus Menjalani Rapid Test

Dia berharap mudah-mudahan peristiwa gantung diri tersebut tidak menjadi pemicu anak-anak lainnya melakukan hal yang sama. Khairul pun meminta peran serta semua pihak dalam mendukung pendidikan anak-anak selama masa pandemi Covid-19.

"Tentu kita para orang tua dan tenaga pendidik harus mengawasi anak-anaknya. Berdiskusilah dan mencarikan solusi apabila memang ada masalah dalam proses belajar mengajar. Baik itu pembelajarna memakai sistem daring ataupun offline," kata Khairul.

Peristiwa tragis siswa gantung diri tersebut banyak mendapat tanggapan dari warganet. Salah satunya seperti yang diungkapkan warganet bernama Ani Suryani, seorang orang tua siswa.

Baca Juga: Buang Istilah Itu Kan Cuma Sunnah, Karena Sunnah Justru Banyak Untungnya

Dia menyampaikan, bahwa setiap hari anaknya diberikan tugas yang menumpuk. Ibaratnya, disuapin tugas-tugas yang harus dihabiskan. "Padahal, anak-anak itu kalau sudah di rumah, maunya santai," katanya.

Makanya, Ani tidak pernah memaksakan anaknya untuk melahap habis tugas-tugas yang diberikan dari sekolah. Dia khawatir anaknya stres dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Halaman:

Editor: Dipo Sasono

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x