Paparan selanjutnya disampaikan Prof. Chu Zhuo Guangxi Arts University China. Ia mengawali dengan menunjukan beberapa karya musik dari china. Karakter Guanxi adalah laut, sungai, dan gunung. Selain itu menjelaskan letak Guangxi, terletak di selatan cina dengan keunikan geografisnya. Selain itu menjabarkan beberapa instrumen musik yang terdistribusi di area Guangxi.
Ia menjelaskan studi komparasi terkait musik di Guangxi dan sekitarnya. Banyak kesamaan instrumen musik di Cina (Guangxi) dengan daerah-daerah lain di Asia Tenggara. Polanya dari batu, kayu, kayu berbentuk perahu, dan kayu berbentuk silinder.
Ia juga menyampaikan komparasi ritme dari beberapa musik kebudayaan, lalu hubungan ritme dengan melodinya. Inti pemaparannya mengenai bagaimana perbandingan musik dari asia (cina dan sekitarnya) baik dari ritme, ketukan, hingga instrumennya.
Sementara Prof. Arthus S Nalan dari Guangxi Arts University China memaparkan tentang Manadala Hokoidek. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di antaranya mengenai penyebab kesamaan dari instrumen, apakah kebudayaan (musik) setiap budaya dipengaruhi budaya asing di sekitarnya.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan Prof. Dr. Nguyen Nghia Phuong (online) Vietnam University of Fine Arts. Ia menjabarkan terkait Art and Design Training in Vietnam Under the Impact of 4.0 Industrial Revolution.
Setelah itu dilanjutkan paparan Prof. Ferdous Khan Shawon. Ia menjabarkan terkait lembaga dan karakteristik Lukisan India. Pada presentasinya, ia memperlihatkan beberapa lukisan India klasik.
Sementara Prof. Muhammad memaparkan tentang Asia International Community of Arts and Design (AICAD) yang diciptakan secara spesifik untuk fokus pada akademisi dan pihak-pihak lain di bidang seni dan design.***