Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat berlanjut dan mampu memperkuat solidaritas serta jejaring antar kelompok adat. “Lawung Budaya ini digelar sebagai suatu bentuk hajatnya para empu adat, ini sebuah bentuk pengakuan terhadap keberadaan masyarakat adat dalam sistem pemerintah kita,” ungkap Ir. H. Pupun Saefudin, perwakilan dari DPMD Provinsi Jawa Barat dalam Pembukaan acara Lawung Budaya.
“Kami berharap ini akan menjadi event tetap, yang akan dimasukan dalam kalender even nasional. Kami juga berharap kampung adat tidak memelihara secara internal, tetapi mampu memberikan pengembangan kepada sektor-sektor lainya.” tambahnya.
Helaran
Acara Lawung Budaya Masyarakat Adat diawali dengan helaran (karnaval), kamis pagi. Masyakat adat mengenakan atribut pakaian tradisional sambil menyajikan kesenian tradisional masing-masing. Barisan terdepan dari Kasepuhan Gelar Alam dengan Kesenian Rengkong, disusul tuan rumah Kampung Adat Dukuh membawakan Tarebang Sejak.
Barisan ketiga para pesilat cilik dari sanggar Aji Sabda Pangrungu Garut Selatan, selanjutnya Kasepuhan Sinar resmi, Kasepuhan Ciptamulya, Kampung Adat Kuta dengan Kesenian Angklung dan Dogdog Lonjor, Kampung Adat Naga juga membawakan Tarebang Sejak dengan ciri khasnya tersendiri.
Barisan masyarakat adat diakhiri oleh arakan gunungan aren, dan helaran juga dimeriahkan oleh anak-anak sekolah mengenakan pakaian tradisional.
Baca Juga: Sukses Selenggarakan iGeo 2023 di Bandung, Indonesia Sabet Empat Medali
Setelah semua rombongan helaran tiba di Rumah Budaya CKLT, para tamu disuguhi Kesenian Rampak Kendang, dibawakan oleh mahasiswa program Darmasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. Mereka adalah siswa luar negeri yang belajar kebudayaan Indonesia di ISBI Bandung.
Ritual Moros
Acara dilanjutkan dengan Ritual Moros, yaitu pemberian hasil bumi kepada para pejabat sebagai ungkapan rasa syukur. Dilaksanakan pula prosesi Ritual Mitembeyan, yaitu peresmian rumah adat Kampung Dukuh, diikuti penanaman bibit pohon Aren dan Kiara.
Ritual Moros sebagai ungkapan syukur
Lawung Budaya Masyarakat adat diwarnai berbagai atraksi seni khas Jawa Barat, di antaranya Lais, Debus, dan Grebeg Aren. Selain itu, enam masyarakat adat menampilkan kesenian masing-masing.