"Ini sangat menarik karena bukan hanya misalnya soal pengajuan untuk suatu kebutuhan Pesantren, tetapi kalau ini kira-kira nanti Berdasarkan riset yang dilakukan oleh BP2D," jelas Sidkon.
"Atas identifikasi masalah, nantinya benar gak sih Pesantren itu membutuhkan anggaran untuk perbaikan atau membuat kobong baru, atau perbaikan, karena biasanya kapasitas santri itu sudah tidak mencukupi kemudian berapa banyak kira-kira pesantren-pesantren yang harus difasilitasi revitalisasi atau kobong baru di Jawa Barat ini," jelas dia.
Termasuk untuk memotret soal kebutuhan beasiswa untuk santri yang kurang mampu, kira-kita kebutuhan ril untuk pengembangan penyelenggaraan dan pengembangan pesantren di Jawa Barat.
Selanjutnya tekait jumlah desa yang harus dilakukan otonomi khusus karena beban nya makin berat makin banyak untuk melayani santri-santri yang ada di desanya yang ada yang tersebar di beberapa pesantren dan membutuhkan kenaikan Dana Desa.
"Contoh desa Babakan karena penduduknya lebih kecil dari jumlah santrinya, tidak dihitung dalam dalam pemberian bantuan dana desa, jika nanti ditemukan oleh hasil riset BP2D maka akan merekomendasikan bantuan apa Dana Desa yang dimaksud perlu ditambah gitu dengan parameter jumlah santri yang banyak," pungkas dia.***