Literasi News - Tim KKM (Kegiatan Kemandirian Masyarakat) FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Trisakti melaksanakan kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat melalui Maggot dan Kasgot pada Bank Sampah Villa 1 Asri, Bekasi, Jawa Barat.
Program KKM merupakan bagian dari Program Insentif PkM Pengabdian kepada Masyarakat Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Kinerja IKU bagi PTS tahun 2022 yang diadakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek.
Tim KKM FEB Universitas Trisakti dipimpin oleh Dr. Sumiyarti, ME sebagai ketua Tim Pelaksana serta Dwi Hartini Rahayu, SE, MM dan Dr. Ir. Ratnaningsih Ruhyat, MT sebagai anggota pelaksana. Kegiatan tersebut dibantu tiga mahasiswa yaitu Abraham Sahertian, Siti Rahma dan Charenza Pratama.
"Kegiatannya telah dilaksanakan pada tanggal 5 dan 9 Desember 2022 di rumah maggot saung etnobotani Villa Bekasi Indah 1 RW 012 Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi," kata Sumiyarti.
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, tim KKM FEB melakukan pelatihan peningkatan nilai ekonomi dari budidaya maggot (larva lalat Black Soldier Fly atau lalat BSF). Ada dua kegiatan pelatihan yang diberikan terdiri dari pengeringan fresh maggot menjadi maggot kering (dry maggot), dan pemanfaatan bekas maggot (kasgot) menjadi kompos kasgot.
Materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Ir. Ratnaningsih Ruhyat, MT serta dua narasumber lainnya yaitu Fathoni Herdarson, SP dan Ahmad Aguswin, ST, MM. Kemudian pelatihan dilajutkan dengan pengemasan dan pemasaran produk maggot kering dan pupuk organik kasgot.
Dengan pelatihan tersebut, tim KKM FEB Usakti berhasil meningkatkan ketrampilan pengurus bank sampah dan masyarakat dalam meningkatkan nilai ekonomi dari budidaya maggot.
Hasil analisis usaha menunjukkan adanya perbedaan nilai jual yang signifikan antara fresh maggot dengan dry maggot. "Satu kilogram fresh maggot memiliki nilai jual antara Rp 6 ribu sampai Rp 8 ribu. Sementara satu kemasan dry maggot dengan berat 60 gram di pasaran bisa memiliki nilai jual Rp 10-15 ribu rupiah," katanya.
Dijelaskannya pengeringan satu kilogram fresh maggot bisa menghasilkan antara 250-300 gram dry maggot. Pemanfaatan kasgot menjadi kompos juga dapat menambah pendapatan masyarakat atau kelompok pengurus bank sampah.
Sementara Ketua Bank Sampah Villa 1 Asri Subandi menyampaikan terima kasih dengan adanya pelatihan tersebut. Sebab bisa menambah pengetahuan dan wawasan pengurus bank sampah. Dia berharap peningkatan nilai ekonomi ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bank sampah dan masyarakat.
Sementara ketua tim pelaksana, mengatakan bahwa pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dilakukan oleh bank sampah dan kelompok-kelompok komunitas perlu didukung dengan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan transformasi ke arah ekonomi sirkuler.***