Mila Rosanti ; Program Magang Vokasi Mengantar Kartini Cikawung Menembus Komatsu

- 2 November 2022, 07:30 WIB
Mila Rosanti Program Magang Vokasi Mengantar Kartini Cikawung Menembus Komatsu
Mila Rosanti Program Magang Vokasi Mengantar Kartini Cikawung Menembus Komatsu /Kemendikbud /

Bukan tanpa sebab, dirinya yakin benar akan langsung bekerja usai lulus sekolah di tempat magangnya terdahulu, PT Komatsu Indonesia.

“Karena sebelum saya dinyatakan lulus, sudah ada panggilan dari PT Komatsu untuk bekerja di sana. Ketika saya sampaikan kepada orang tua, mereka amat begitu bahagia mendengar kabar tersebut,” ujar Mila memulai kisahnya.

Baca Juga: PKBM Sanggar Juang Launching Program Kacer, Warga Belajar Dilatih Nyablon

Namun, hari itu, saat teman-temannya mendapat kabar via telepon genggam dari Komatsu, Mila dan dua orang temannya hanya bisa tertunduk lesu. “Saya kecewa pada diri saya, orang tua juga sedih. Dari situ saya berdiam diri di kamar beberapa hari karena harapan yang tinggi, namun tidak bisa tercapai,” ujarnya.

Puncak kesedihannya terjadi tiga hari kemudian, tepat dihari ulang tahunnya ke-18. Air mata sang dara kembali tertumpah. “Mereka (teman-teman yang dipanggil bekerja) jadi ikut menangis melihat saya. Mereka mengucapkan, ‘Selamat ulang tahun, dan see you Mila. Kita tunggu kamu di sana, semangat terus’,” kenang Mila.

Tak mau larut dalam duka, Mila mulai menjalankan kehidupan sehari hari. Bukan sebagai pengangguran, bermodalkan Rp100 ribu dirinya berjualan makanan ringan yang dimasaknya sendiri dengan sebutan “Cemilan Demila”.

Tak hanya itu, sambil berjualan dirinya juga bertanggung jawab untuk mengasuh dan menjaga bayi (anak kakak). “Saya juga berjualan via online. Setelah kakak pulang mengajar, saya langsung menyiapkan pesanan dan langsung mengantar ke pembeli. Omzet saya sehari bisa Rp100-200 ribu. Meski, terkadang di dalam benak saya masih memikirkan tentang bekerja di PT Komatsu,” tuturnya.

Baca Juga: Guru Honorer Berperan Besar Dalam Pendidikan Nasional, Berikut Penjelasan Ketua PB PGRI

Dua bulan berlalu, tibalah musim menanam. Mila pun memutuskan membantu orang tua menanam terong. Alhasil, sebelum matahari terbit, dirinya sudah di kebun hingga pukul 9 pagi, dilanjutkan dengan mengasuh ponakan. Lalu jam 4 sore Mila kembali berkebun untuk menyiram tanaman hingga selesai sekitar maghrib.

“Terkadang saya merasa capek dan merasa ingin seperti teman yang bisa kuliah atau yang ingin apa-apa bisa langsung minta kepada orang tua. Akan tetapi, saya selalu bersyukur atas kehidupan saya,” katanya.

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x