Ketidakadilan Fiskal: Tantangan Jawa Barat dalam Pembangunan Daerah

- 11 September 2023, 09:02 WIB
Ketidakadilan Fiskal: Tantangan Jawa Barat dalam Pembangunan Daerah../dok.istimewa
Ketidakadilan Fiskal: Tantangan Jawa Barat dalam Pembangunan Daerah../dok.istimewa /

Literasi News - Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, Rahmat, mengungkapkan sejumlah permasalahan serius yang dihadapi oleh Jawa Barat dalam bidang fiskal. Hal ini disampaikannya di hadapan puluhan anggota Komite Pemekarand Daerah Otonomi Baru (KPPDOB) Kota Cikampek.

Menurut Rahmat, terdapat ketidakadilan yang dirasakan oleh Jawa Barat dalam berbagai aspek sosial dan politik, terutama terkait dengan pemekaran wilayah.

Rahmat, yang akrab disapa Kang Toleng, menyajikan data yang menggambarkan masalah keuangan yang dihadapi Jawa Barat. Ia menyoroti bahwa meskipun populasi Jawa Barat hampir mencapai 50 juta jiwa, provinsi ini hanya diurus oleh 27 kepala daerah.

Baca Juga: Wasekjen PKB Beri Penjelasan Lengkap Soal Subsidi BBM dan Tunjangan Ibu Hamil

Akibatnya, dana transfer APBN yang diterima oleh Jawa Barat hanya sebesar Rp 48 Triliun. Perbandingannya dengan Jawa Timur yang diurus oleh 38 kepala daerah menunjukkan perbedaan sekitar Rp 6 Triliun. "Inilah yang kami maksud dengan ketidakadilan dari segi fiskal," ujar Kang Toleng.

Selain itu, Kang Toleng juga menyoroti jumlah desa di Jawa Barat. Dengan populasi mencapai 50 juta jiwa, Jawa Barat hanya memiliki 5300 desa.

Sedangkan di Jawa Tengah, dengan populasi 34 juta jiwa, terdapat 7800 desa. Hal ini mempengaruhi alokasi dana desa, di mana rata-rata setiap desa di Jawa Tengah menerima lebih banyak bantuan dari APBN dibandingkan dengan desa-desa di Jawa Barat.

Kang Toleng menjelaskan bahwa di Jawa Barat, dana desa masih banyak digunakan untuk kebutuhan infrastruktur dasar seperti irigasi dan pembangunan jalan.

Baca Juga: Data Terbaru Korban Gempa Maroko, Kementerian Dalam Negeri: 2.012 Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x