Network
Literasi News - Masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diimbau agar mewaspadai potensi bencana yang disebabkan anomali cuaca.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan menjelaskan anomali cuaca merupakan keadaan dimana cuaca tidak sewajarnya.
Oleh karena itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan berbagai potensi bencana yang dapat terjadi.
“Kita imbau masyarakat Cianjur terutama pendatang untuk meningkatkan kewaspadaan karena anomali ini, perubahan cuaca dari kemarau ke hujan, hujan ke kemarau," kata Irfan, kepada wartawan, Jumat 10 September 2021.
Baca Juga: Temukan Dugaan Tindak Pidana, Polisi Naikan Status Kasus Kebakaran Lapas 1 Tangerang Ke Penyidikan
Selain itu, pihaknya sudah mengintruksikan seluruh anggota Relawan Tangguh Bencana (Retana) se-Kabupaten Cianjur untuk tetap siaga menghadapi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini.
"Kita lakukan untuk memberi imbauan melalui Retana di tempat masing-masing dan disiagakan juga," ungkap dia.
Irfan mengungkapkan, saat ini anggota Retana tidak ditambah dan tetap di angka 1.832 orang. Namun, pihaknya melakukan percepatan melalui pelatihan Desa Tangguh Bencana (Detana).
"Agar masyarakat bisa terlatih karena Cianjur itu merupakan market kebencanaan, dari 10 jenis bencana yang ada di UU Nomor 24 Tahun 2007 itu semua ada di Cianjur," ungkap Irfan.
Baca Juga: Aturan Ganjil Genap Kendaraan Kembali Diberlakukan di Kawasan Wisata Puncak Kabupaten Cianjur
