“Bapak ibu, saya hanya ingin penjengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak,” katanya. Demikian dilansir Humas Kemensos melalui situs resmi Kementerian Sosial, Senin 28 Desember 2020.
Baca Juga: Dilaknat Warganet, Video Pelecehan Indonesia Raya dari akun My Asean Sudah Hilang
Dari bantaran kali, Mensos dan rombongan menuju ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi. Sesuai dengan namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respon Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.
Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter). Di sana para “gepeng” mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, selanjutnya pemberdayaan dilakukan bermitra dengan pemerintah daerah.
Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret dari permasalahan dari dekat, langsung dari titik permasalahan.
Baca Juga: Lagu Indonesia Raya, Garuda Pancasila, dan Bung Karno Dilecehkan Warga Malaysia
Risma menyatakan, tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya, yakni akan tetap blusukan sebelum ke melakukan tugas-tugas rutin sebagai menteri.
Hal itu sudah dimulai, Minggu, 27 Desember 2020, Risma menyapa para penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.***