Survei Vaksin Covid-19: 73 Persen Warga Jabar Ogah Pakai Vaksin Impor

- 14 Desember 2020, 17:14 WIB
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras. /DHEMAS REVIYANTO/ANTARA FOTO

“Kita doakan vaksin dalam negeri ini lancar,” katanya.

Sepeti diketahui, Indonesia telah mendatangkan vaksin buatan Sinovac sebanyak 1,2juta dosis dari Tiongkok beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini vaksin siap pakai tersebut belum bisa digunakan karena masih menunggu pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Baca Juga: Terkait Korupsi Proyek di Kota Banjar Jawa Barat, KPK Geledah Rumah Mewah

Kata Ridwan Kamil, Vaksin impor tersebtu berbeda dengan vaksin buatan Biofarma yang digunakan untuk ujicoba bagi sekitar 1.500 relawan termasuk dirinya.

“Yang dibeli langsung ada 1,2juta, itu menunggu keputusan BPOM. Itu berbeda dengan vaksin yang dites oleh relawan seperti saya di Biofarma,” katanya.

Sesuai keputusan pemerintah pusat, kata Ridwan Kamil, vaksin Sinovac yang 1,2juta dosis itu diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, TNI Polri, dan pihak-pihak yang berprofesi rawan akan penularan virus Covid-19, termasuk untuk warga yang berada di zona merah.***

Halaman:

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah