Niat Puasa Syawal Lengkap dengan Penjelasan Dari Ustadz Adi Hidayat

- 9 Mei 2022, 19:19 WIB
USTADZ Adi Hidayat
USTADZ Adi Hidayat /Tangkap layar YouTube/Adi Hidayat Official

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai rumusan yang ada di surat Al An’am ayat 160. Menurutnya, jika ada orang yang menunaikan Puasa Ramadhan selama sebulan dikalikan 10 kali, maka menjadi 10 bulan.

Jadi 30 hari X 10 = 300 hari ditambah 6 hari X 10 = 60 hari, maka 300 + 60 = 360 hari. Maka nilai fantastis ini diberikan oleh Allah sebagai hadiah untuk umat Nabi Muhammad, melalui kemuliaan rasul-Nya.

Baca Juga: Jadwal Puasa Syawal 2022 Setelah Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Niat Puasa Syawalan 1443 Hijriah

Selanjutnya, yang kedua Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan mengenai teknis berpuasa 6 hari di bulan Syawal.

Menurutnya, puasa di bulan Syawal bisa dilakukan dengan dua acara yaitu dengan cara beruntun dan berselang atau ada waktu jeda.

"Teknis penunaian puasa Syawal ini diungkapkan dengan kalimat ثم أتبعه ستا yang memiliki 2 pemaknaan. Bisa berurutan, bisa juga berselang, jadi ada jedanya. Bisa diseling oleh suatu kondisi, kegiatan atau peristiwa yang lain, tetapi tetap diikutkan di dalam frame yang sama", jelas Ustad Adi Hidayat.

Selanjutnya, menjelaskan persoalan fiqh yang ketiga adalah bagaimana jika ada yang masih memiliki hutang qadha puasa? Biasanya kasus ini melekat kepada muslimah yang datang haid nya di Bulan Ramadhan, yang menjadikan puasa Ramadhan nya harus di qadha seperti yang tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 184.

Baca Juga: Hukum Puasa 6 Hari Bulan Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri 2022, Simak Waktu Pelaksanaannya

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui", Al-Baqarah ayat 184.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jika bertemu qadha puasa yang sifatnya wajib sedangkan puasa Syawal sifatnya sunnah, alangkah baiknya secara adab didahulukan yang qadha.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah