Artinya: “Bumi ini semuanya merupakan masjid (tempat sujud untuk sholat) kecuali kuburan dan kamar mandi.”
Untuk meraih kesempurnaan ibadah itikaf kita perlu mengetahui beberapa rukun yang harus dilaksanakan, yaitu niat, bertempat di masjid atau sejenisnya, berdiam diri (dalam madzhab Imam Syafi'i batasan itikaf minimal adalah batas waktu tumaninah shalat, atau lebih lama sedikit dari waktu ruku') dan maksimalnya itikaf adalah sepanjang waktu tanpa mengabaikan kewajiban lainnya.
Orang yang itikaf harus seorang Muslim, sudah tamyiz, berakal, suci dari hadats besar (tidak junub, haid dan nifas), terjaga (tidak tidur), menahan diri dari syahwat, dan mengetahui perbuatan yang diharamkan untuk tidak dilakukan selama beritikaf
Kemudian, ada beberapa keutamaan yang didapatkan dalam beritikaf, di antaranya;
1. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
2. Berpeluang meraih kesempatan mulia mendapatkan Lailatul Qadar.
3. Mendapatkan nilai pahala berlipat ganda dari setiap ibadah yang dikerjakan selama itikaf.
4. Melatih kekhusyuan diri dalam beribadah, terutama saat shalat dan zikir.
5. Momentum untuk muhasabah diri, bertaubat dan menyesali perbuatan serta berdoa untuk kebaikan hidup di masa yang akan datang.
Kemudian waktu yang tepat untuk beritikaf setidaknya ada tiga waktu yang lebih afdol untuk melaksanakan itikaf:
1. Di sepertiga malam atau setelah bangun tidur.
Memulai itikaf setelah lewat pukul 12 malam sampai menjelang waktu sahur.
Amalan yang dilakukan adalah memperbanyak qiyamul lail, shalat taubat, shalat tahajjud, shalat hajat, zikir, dan lain-lain.